Photobucket
AHLAN WASAHLAN BIKHUDURIKUM
ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUHU

Menu horizontal

Rabu, 12 Januari 2011

Sang Pujangga Al Amin

JERITAN HATIMU
                ( Arthawijayadiningrat )

Tatkala kamu menjerit disebabkan beratnya penganiayaan, maka kamu tidak akan mendengar selain pantulan suaramu sendiri. Ketika kamu mengeluh karena sakit, maka kamu tidak mendapatkan selain gema keluhanmu. Tatkala mengalir dari kedua matamu air mata akibat merasa terkalahka, maka ketahuilah bahwa kamu memiliki anak panah yang tajam yang tidak diketahui oleh orang–orang zhalim tersebut, anak panah yang meluncur dari busur do’a–do’amu, disaat kamu melantunkan : YAA RABBI

Tatkala dosa-dosamu membentuk suatu bendungan yang menghalangi antara kamu dengan cahaya, dan ketika kesalahan–kesalahanmu menjadi suatu pengikat yang mencegahmu untuk bersegera menuju kebaikan dan disaat penghalang semakin tinggi dan kunci–kunci semakin diperkuat maka ketahuilah kamu punya tuhan yang mengampuni semua dosa–dosa, bila dia mendengarkan jeritan permohonan : YAA RABBI.

Tatkala ombak mengamuk, badai menggila dan akal-akal menjadi tidak stabil dan jeritan semakin menggema tersingkaplah kelemahan, dan manusia akan mengakui ketidakberdayaan mereka dan maha kemampuan-Nya, kepakiran mereka dan maha kaya-Nya, maka pada saat itu lidah–lidah akan melafadkan dengan setengah mati dan pehuh ketakutan teriakan–teriakan minta pertolongan : YAA RABBI.

Tatkala kamu menempuh jalan–jalan, lantas kamu temukan bahwa jalan– jalan tersebut telah tertutup dan kamu mengetuk pintu-pintu dan mendapatkan pintu–pintu tersebut telah terkunci dan kamu meminta bantuan dari orang yang bisa memberikan bantuan, namun tiada di sana selain orang tidak mampu dan pengecut, maka ketahuilah bahwa pintu–pintu ditutupkan agar kamu mengetuk pintu-Nya. Dan dipotong semua tali–tali agar kamu berpegang pada tali-Nya. Dan bahwa dia merindukan untuk mendengarkan darimu alunan–alunan seruan : YAA RABBI.

Tatkala orang kaya mengandalkan hartanya, dan orang kuat berpegang pada kehebatannya serta orang yang punya kedudukan harta hanya memperhatikan wibawa, pengaruh, dan kedudukannya, maka seorang yang beriman melemparkan semua kekuatan itu jauh–jauh, dan bersandar kepada Tuhan pencipta kekuatan–kekuatan tersebut, dan berlindung pada pojok yang kuat, tatkala meluncur dari dalam kedalaman lubuk qalbunya pekikan permintaan bantuan YAA RABBI

Kembalilah engkau kepada jalan dimana tuhan ada di sana. Dan berteriaklah dengan sekeras–kerasnya dengan air mata berlinang. SEMOGA BERHASIL

Cari Blog Ini