Gue, Dia, dan Eloe satu kelas saat itu. Di sebuah kelas putih
abu-abu. Ya, tepatnya kelas XI IPA, yang kemudian kami namai "EXIS" or
Exact Is Our Choose. Gue ga ngerti sebenarnya kenapa dinamai seperti
itu. Mau usul nama yang sedikit mudah dipahami juga kagak laku. Yaudah
deh ngikut aja akhirnya. Masih ingat atau tidak, saat itu kita
dipindahkan dari kelas lantai dua ke kelas lantai satu. Kelas yang tidak
terdapat ventilasi dibagian depan, karena kelas ini berada di sudut
siku-siku sekolah kami yang ber-letter U.Ventilasi hanya ada di dua
batas dinding belakang, itupun masih tertutup oleh benteng tinggi
penahan pelataran yang menghubungkan jalan tangga langsung ke lantai
dua. Sepertinya meskipun dijelaskan, akan sulit di mengerti. Bangungan
sekolahnya lebih tepat disebut terasering. Jika dilihat dari lapangan
utama, anda hanya akan melihat besi penangkal petir dari lantai tiga
gedung sekolah dan menara masjid. Waktu itu "ladies school" belum kelar
dibangun sehingga kami masih bercampur antara cowok dan cewek ( ni
bagian ga penting ditulis sebenarnya, ^_^).
Oke, inilah
kisah yang menurut Gue konyol sekaligus bikin ngakak. Kejadiannya cukup
singkat. Berawal dari sebuah penemuan bel listrik bekas LCT di bawah
tangga. Gue penasaran banget tu alat bisa dibikin sesuatu yang
bermanfaat kayaknya. Pikiran Gue langsung pada masalah bel listrik kelas
kami yang terpasang di pintu bagian luar, sehingga kurang terdengar
jelas jika jam pergantian pelajaran (intinya sih ga mau ada tambahan
waktu dari guru, wkwk). Oke, Gue mulai berlaku aneh seperti sok tau
gitu. Disaat orang-orang pada sibuk cipika-cipiki, Gue pasang bel tadi
tepat dekat papan tulis. Malam-malam lagi, tapi untung asrama dengan
sekolah sangat dekat dan dikelas paling bawah juga ada yang sedang
latihan Nasyid. Jadi ga perlu takut dengan cerita-cerita macam-macam
(kayaknya cerita dilain waktu aja tentang yang ghaib-ghaib, srrrrrrr).
Kabelnya lumayan panjang sehingga bisa terhubung dengan baik. Seperti
yang kita ketahui, tipe bel untuk LCT mempunyai ciri-ciri, yaitu
memiliki lampu yang berwarna terang serta memiliki tingkat kebisingan
beberapa desibel lebih tinggi dari yang sewajarnya. Bahkan mungkin jauh
diatas batas intensitas ambang bunyi, yaitu sepuluh pangkat min dua
belas Webber per meter kuadrat ( ah Lebaaaaay).
Jujur
sebenarnya tujuan gue baik kok. Misi itu mulai akan terlihat setelah jam
pertama berbunyi. Guru masuk kelas, tapi lupa pas pelajaran apa ya,
hehe. Gue biasa belajar dengan khidmat dan penuh perhatian. Ketika Guru
sedang asyik-asyiknya mengajar, tiba-tiba di dekat papan tulis ada lampu
kuning yang menyala terang diikuti oleh suara keras yang sangat tidak
enak didengar. dod dorodoooood dod dorodoooood (susah ekspresiin
bunyinya), yang jelas Guru itu sangat kaget dan jujur Gue ma teman2
sekelas juga kaget gila. Meskipun sebenarnya dalam hati Gue ngakak
sepuas-puasnya. ckckck parah ya.
Tahap olah TKP. Gue
jujur takut banget. Sebagai orang yang polos, pintar, baik hati,
dicintai guru-guru, disayangi teman-teman, rajin menabung, dan tidak
sombong (#loh kok jadi pamer, ckckck), Gue ga mau jadi kambing hitam.
Untung KM-nya dekat ma Gue, yaudah dengan kode-kode tertentu kami harus
kompak menghadapi ini semua. Gue coba paparin ke Guru itu maksud
sebenarnya. Dan syukurlah semuanya mengerti dan mengampuni Gue. Yaudah
Gue copotin tu seperangkat alat pembawa sial. Gue simpan rapat-rapat
didalam lemari property pengurus asrama.
Beberapa hari kemudian......
Alat
itu sudah tidak ada di tempatnya. Gue cukup panik. Siapa lagi ni yang
bakalan kena sialnya. Ternyata dibawa oleh tim keamanan. Semoga aman deh
meskipun sebelumnya Gue pernah punya ide untuk di jadiin alarm tu alat
agar sebelum shubuh semua orang bisa bangun. Ide lebih gila, tapi kalo
untuk itu bermanfaat kali yeee. haha
#ngakak pooooooooool
cc
: Ardika Fajrul Ihsan, Moch Fauzi Munandar, Dian Muhammad Wildan
(Adik2 penggemar cerita2 Gue), Asep Jamaluddin (Ketua Murid), Harvin
Nurul Hak (Rois Asrama), Jenjen ZA (Ketua Osis), An'iem Falahuddin
(Ketua MPK), Shilmie (kakak dari tim keamanan), Someone [nama
dirahasiakan karena yang punya nama itu marah, maaf dech] (yang cinta
mati ma Gue [????]).
note : semua kata "GUE" diganti dengan kata "AKU/ANE", haha
0 komentar:
Posting Komentar