Inabah | |
Inabah adalah istilah yang
berasal dari Bahasa Arab anaba-yunibu (mengembalikan) sehingga inabah
berarti pengembalian atau pemulihan, maksudnya proses kembalinya seseorang
dari jalan yang menjauhi Allah ke jalan yang mendekat ke Allah. Istilah
ini digunakan pula dalam Al-Qur’an yakni dalam Luqman surat ke-31
ayat ke-15, Surat ke-42, Al-Syura ayat ke-10; dan pada surat yang lainnya.
Abah Anom menggunakan nama inabah menjadi metode bagi program rehabilitasi pecandu narkotika, remaja-remaja nakal, dan orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Konsep perawatan korban penyalahgunaan obat serta kenakalan remaja adalah mengembalikan orang dari perilaku yang selalu menentang kehendak Allah atau maksiat, kepada perilaku yang sesuai dengan kehendak Allah atau taat. Dari sudut pandang tasawuf orang yang sedang mabuk, yang jiwanya sedang goncang dan terganggu, sehingga diperlukan metode pemulihan (inabah). Metode inabah baik secara teoretis maupun praktis didasarkan pada Al-Qur’an, hadits dan ijtihad para ulama, Metode ini mencakup :
Mandi.
Lemahnya kesadaran anak bina akibat mabuk, dapat dipulihkan dengan mandi dan wudlu. Mandi dan wudlu akan mensucikan tubuh dan jiwa sehingga siap untuk 'kembali' menghadap Allah Yang Maha Suci. Makna simbolik dari wudlu adalah: mencuci muka, mensucikan bagian tubuh yang mengekspresikan jiwa; mencuci lengan, mensucikan perbuatan; membasuh kepala, mensucikan otak yang mengendalikan seluruh aktifitas tubuh; membasuh kaki, dan mensucikan setiap langkah perbuatan dalam hidup.
Sholat.
Anak bina yang telah di bersihkan atau disucikan melalui proses mandi dan wudlu, akan dituntun untuk melaksanakan sholat fardhu dan sunnah sesuai dengan metode inabah. Tuntunan pelaksanaan sholat fardhu dan sunnah sesuai dengan ajaran islam dan kurikulum ibadah yang dibuat oleh Abah Anom. Talqin Dzikir. Anak bina yang telah pulih kesadarannya diajarkan dzikir melalui talqîn dzikr. Talqin dzikir adalah pembelajaran dzikir pada qalbu. Dzikir tidak cukup diajarkan dengan mulut untuk ditirukan dengan mulut pula, melainkan harus dipancarkan dari qalbu untuk dihunjamkan ke dalam qalbu yang di talqin. Yang dapat melakukan talqin dzikir hanyalah orang-orang yang qalbunya sehat (bersih dari syirik) dan kuat (berisi cahaya ilahi). Pembinaan. Anak bina ditempatkan pada pondok inabah guna mengikuti program Inabah sepanjang 24 jam. Kurikulum pembinaan ditetapkan oleh Abah Anom mencakup mandi dan wudlu, shalat dan dzikir, serta ibadah lainnya. |
|
Pondok Inabah II untuk Putri |
Disamping kegiatan-kegiatan tersebut diatas, juga diberikan kegiatan tambahan berupa : Pelajaran baca Al-Qur’an, berdoa, tata cara ibadah, ceramah keagamaan dan olah raga. Setiap anak bina di evaluasi untuk mengetahui sejauhmana perkembangan kesehatan jasmani dan rohaninya. Evaluasi diberikan dalam bentuk wawancara atau penyuluhan oleh ustadz atau oleh para pembina inabah yang bersangkutan. Atas keberhasilan metoda Inabah tersebut, KH.A Shohibulwafa Tajul Arifin mendapat penghargaan “Distinguished Service Awards” dari IFNGO on Drug Abuse, dan juga penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia atas jasa-jasanya di bidang rehabilitasi korban Narkotika dan Kenakalan remaja. |
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh DR. Juhaya S. Praja, dalam tahun 1981-1989, 93,1% dari 5.845 anak bina yang mengikuti program inabah dapat dikembalikan ke keadaan semula dan dapat kembali hidup di masyarakat dengan normal. |
|
Anak bina sedang berkonsultasi dengan pembina |
Anak bina sedang belajar baca Al-Quran |
Menu horizontal
Senin, 31 Oktober 2011
INABAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cari Blog Ini
Label
- ARTIKEL ILMIAH (4)
- BERITA INTERNASIONAL (7)
- BERITA IPB (22)
- BERITA NASIONAL (15)
- CERITA DI DEPARTEMEN (16)
- CERITA HOROR (4)
- CERITA PRIBADI (12)
- CERITA TPB IPB (20)
- CERPEN DAN NOVEL (20)
- DESKRIPSI SEORANG TELADAN (1)
- DOWNLOAD MATERI KULIAH (6)
- ILMU AGAMA (4)
- ILMU KOMPUTER (1)
- KUMPULAN PUISI (1)
- MOTIVASI (8)
0 komentar:
Posting Komentar