Institut Pertanian Bogor mempunyai beragam Unit Kegiatan Mahasiswa. Tidak kalah pentingnya UKM*yang satu ini mendapat perhatain dari banyak orang terutama mahasiswa baru. HIMAGALAU kependekan dari Himpunan Mahasiswa Galau, sebuah komunitas yang merupakan lembaga srtuktural dari HIMAKOPLAK (Himpunan Mahasiswa Koplak). HIMAGALAU tidak mengadakan Open Rekruitment melainkan mendapatkan anggotanya secara otomatis. Hal tersebut karena banyaknya mahasiswa baru maupun yang sudah lama merasakan galau hampir setiap saat. Banyak faktor yang mengakibatkan kegalauan itu, misalnya saja karena bermasalah dengan pasangan, kangen keluarga, tugas numpuk, dan lain-lain.
Dapat diakui bahwa metode perkuliahan di IPB begitu padat dan bermanfaat. Sebuah cerita dari dosen kuliah TPB waktu itu mengatakan bahwa ada seorang mahasiswa pindahan dari ITB yang baru masuki kuliah di IPB. Dengan muka lelah beliau berkata " Untung saya masih bertahan hidup kuliah di IPB ini". Hal tersebut saking padatnya kegiatan akademik di IPB. Akibatnya tidak sedikit yang prustasi. Namun disela-sela itu semua, keceriaan dan kebersahabatan IPB, mampu menjadikan kampus hijau (kampus dalam hutan) ini menjadi begitu menyejukan hati dan fikiran. Banyak lulusan IPB yang terjun dalam memegang peranan penting di berbagai instansi.
Berawal dari kegalauan. Tidak sedikit mahasiswa yang meng-update status FACEBOOK dan TWITTER-nya dengan status yang galau abis dengan harapan ada teman yang bisa membantunya. Memang masalah itu tidak baik dipendam sendiri. Berangkat dari itu mahasiswa IPB menjadi kreatif dalam masalah kejiwaan. Kritis dalam berkomentar dan lugas dalam bertindak. Alasan inilah yang masih dinilai kuat terhadap pertanyaan mengapa lulusan IPB banyak yang tidak sesuai jurusannya. Selain alasan tersebut ada juga alasan lain, yaitu karena adanya Tingkat Persiapan Bersama, dimana mahasiswa baru dikenalkan dengan bebagai disiplin ilmu dasar yang tentunya akan bermanfaat bagi kehidupannya kelak.
Apakah mahasiswa IPB bisa disebut manja dengan update-an status galau seperti itu ?
tidak sepenuhnya hal tersebut berawal dari sikap manja mahasiswa. Mahasiswa IPB berani mandiri dan kerja keras. Buktinya banyak mahasiswa yang meraih awards dalam berbagai event yang mengandalkan kemandirian.
Dapat diakui bahwa metode perkuliahan di IPB begitu padat dan bermanfaat. Sebuah cerita dari dosen kuliah TPB waktu itu mengatakan bahwa ada seorang mahasiswa pindahan dari ITB yang baru masuki kuliah di IPB. Dengan muka lelah beliau berkata " Untung saya masih bertahan hidup kuliah di IPB ini". Hal tersebut saking padatnya kegiatan akademik di IPB. Akibatnya tidak sedikit yang prustasi. Namun disela-sela itu semua, keceriaan dan kebersahabatan IPB, mampu menjadikan kampus hijau (kampus dalam hutan) ini menjadi begitu menyejukan hati dan fikiran. Banyak lulusan IPB yang terjun dalam memegang peranan penting di berbagai instansi.
Berawal dari kegalauan. Tidak sedikit mahasiswa yang meng-update status FACEBOOK dan TWITTER-nya dengan status yang galau abis dengan harapan ada teman yang bisa membantunya. Memang masalah itu tidak baik dipendam sendiri. Berangkat dari itu mahasiswa IPB menjadi kreatif dalam masalah kejiwaan. Kritis dalam berkomentar dan lugas dalam bertindak. Alasan inilah yang masih dinilai kuat terhadap pertanyaan mengapa lulusan IPB banyak yang tidak sesuai jurusannya. Selain alasan tersebut ada juga alasan lain, yaitu karena adanya Tingkat Persiapan Bersama, dimana mahasiswa baru dikenalkan dengan bebagai disiplin ilmu dasar yang tentunya akan bermanfaat bagi kehidupannya kelak.
Apakah mahasiswa IPB bisa disebut manja dengan update-an status galau seperti itu ?
tidak sepenuhnya hal tersebut berawal dari sikap manja mahasiswa. Mahasiswa IPB berani mandiri dan kerja keras. Buktinya banyak mahasiswa yang meraih awards dalam berbagai event yang mengandalkan kemandirian.
0 komentar:
Posting Komentar