CATATAN DI AKHIR TAHUN 2012
Hari ini, 31 Desember merupakan akhir dari perjalananku di tahun 2012. Tentu saja semua orang juga akan berkata seperti itu, namun yang membedakan adalah, ada yang mengungkapkannya dengan senang hati dan ada pula yang mengungkapkannya dengan sedikit terbersit luka dalam karena suatu hal yang pernah menggoreskan memory tidak enak. Kebanyakan orang, palung dan gunung selalu saja ada dalam hidup. Namun bagi saya, tidak ingin sedikitpun menyalahkan siapapun dalm hal palung terdalam termasuk pada Allah, Tuhan yang selalu mendengar do'a-do'a dan bersitan hati yang pernah aku buat dengan bungkus keimanan yang tinggi. Aku hanya ingin menceritakan gunung-gunung yang membuatku harus selalu bersyukur atas anugerah-Nya selama ini.
Sepertinya mimpi-mimpi yang aku tulis dalam sebuah kertas putih bersih lama-kelamaan akan menjadi coretan-coretan hitam karena sudah tercapai. Mimpi-mimpi ini Aku tulis pada tahun 2010 ketika masuk IPB dan berdiam di asrama TPB IPB. Ketika Aku menuliskan ingin menjadi delegasi IPB dalam MTQ Mahasiswa Nasional, akhirnya Aku bisa mewujudkannya pada tahun 2011 di Makassar dan itu adalah kali pertamaku naik pesawat terbang, terima kasih karena bisa bertemu orang-orang luar biasa disana. Ketika Aku tuliskan ingin ke luar negeri, akhirnya pada awal tahun 2012 Aku bisa mewujudkannya, terima kasih meskipun baru bisa singgah di negeri Jiran, Malaysia. Ketika Aku tuliskan ingin menjadi juara di Pekan Ilmiah Nasional, akhirnya pada pertengahan tahun 2012, Aku bisa mewujudkannya sebagai peraih Emas bidang PKMT. Ketika Aku tulis ingin menjadi moderator, akhirnya Aku bisa mewujudkannya hanya dalam beberapa bulan saja. Ketika Aku tuliskan ingin menjadi pembicara dalam acara-acara seminar, akhirnya Aku bisa mewujudkannya menyusul setelah prestasi sebelumnya diraih. Ketika Aku tuliskan ingin menjadi MC, akhirnya bisa terlaksana meski bukan dalam acara yang luar biasa besar. Ketika Aku tuliskan Ingin menjadi guru les privat, akhirnya Aku bisa menyempatkan disela-sela kesibukan kuliah sebagai tambahan penghasilan. Ketika Aku tuliskan ingin menjadi juara dalam ajang penelitian, akhirnya Tanoto Student Reseach Awards mengantarkanku meraih penghargaan disana. Ketika Aku tuliskan ingin mengikuti kegiatan Internasional lagi, akhirnya 19th TRI-University International Joint Seminar and Symposium telah mengantarkanku mengenal orang-orang luar biasa dari kampus IPB dan dari negara Thailand, Malaysia, China, Japan, dan Australia. Selain itu, Aku untuk pertama kalinya belajar tari saman dan langsung perform di ajang International tersebut dan lainnya yang telah Allah berikan dan tidak bisa tertuliskan.
Untuk Adikku tersayang,
Teruntuk adikku satu-satunya yang sedang menempuh awal tahun masa putih biru, terima kasih telah mendengar saran dan nasihat-nasihat kakak sehingga kamu bisa meraih juara di kelas. Kakak sangat bangga, dan jangan hiraukan apapun perkataan orang jika kamu memang sedikit berbeda dengan Kakak dalam masalah prestasi. Jadilah dirimu sendiri. Tidak menjadi juara utama di kelas tapi mendapat prestasi dibidang olahraga, kakak sangat senang mendengar itu dari mama kemarin. Jangan manja lagi karena sudah beranjak dewasa. Jangan iri dengan apa-apa yang mama dan papa berikan pada kakak, karena kamu sendiri akan mendapatkannya nanti jika sudah sampai waktunya. Bahkan asal kamu tahu dik, kakak selalu berusaha untuk tidak lagi meminta dan membebani mama dan papa dalam hal biaya atau apapun. Yang ada dipikiran kakak adalah bagaimana bisa membahagiakan mereka dan membahagiakan kamu, adikku.
Ketika kakak mendengar bahwa kamu akan punya adik baru dari mama, kakak sangat senang. Setidaknya kamu bisa lebih dewasa dan tidak manja lagi. Kakak disini selalu berusaha mandiri adikku. Ketika kamu katakan ada temen-temen pria mendekatimu, ingat pesan kakak dan mama, jangan pernah terbawa arus negatif yang akan membawamu ke dalam jurang kenistaan. Mungkin asal kamu tahu saja, mama dan papa memberimu handphone sejak kamu Sekolah Dasar kemaren, bukan karena semata-mata mendukungmu untuk berkomunikasi dalam hal yang tidak penting, tapi agar kamu tersenyum dan bahagia.
Untuk mama terkasih,
Terima kasih, mama atas dukungan dan do'a disetiap tahajud-mu yang suci. Mama adalah orang paling luar biasa yang kakak tempatkan diurutan pertama. Kakak tidak akan pernah lupa semuanya, ketika mama selalu menyembunyikan air mata yang jatuh dikala kakak pergi ke tempat yang jauh sejak 7 tahun yang lalu ketika kakak mulai tinggal di asrama. Kakak tahu semuanya, namun kakak sangat bangga karena mama seorang pekerja keras, dermawan, dan tidak terobsesi dalam modernisasi. Kakak senang dengan kesederhanaan mama.
Menanggapi masalah calon istri dan masa depan yang mama bicarakan beberapa saat yang lalu, Kakak ingin bebas menentukan calon kakak sendiri. Kakak disini masih ingin menikmati masa pencarian ilmu dan jati diri. Mungkin pada suatu saat nanti, Kakak akan bisa memutuskannya sendiri siapa yang akan menjadi jodoh Kakak.
Untuk papa tercinta,
Terima kasih, papa selalu mendukung apapun yang kakak inginkan. Bahkan papa terkadang mencari kemana-mana dan bertanya kepada siapapun apa-apa yang kakak inginkan. Bagi kakak, itu sangat luar biasa. Kakak selalu belajar dari papa tentang arti kerja keras. Menanggapi masalah pengambilan keputusan yang papa katakan, memang kakak sering plin-plan dalam mengambil keputusan, namun kali ini kakak akan berusaha belajar mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Semuanya akan berjalan sesuai waktunya dan semoga selalu ada dalam keridhoan mama dan papa serta Allah SWT.
Mimpi-mimpi itu selalu saja ada. Akan terus ada selama kakak masih merasakan hidup yang perlu perjuangan ini. Kakak tidak pernah menyesal sebagai orang yang terlahir di daerah pedalaman. Kakak tidak pernah menyesal terlahir dari orang tua yang tidak pernah mendapatkan pendidikan tinggi. Kakak tidak pernah menyesal atas segala keterbatasan. Kakak tidak pernah menyesal dan tidak mau menyesalinya. Karena kebanggaan kakak adalah kebanggaan mama dan papa juga.