Episode #1
Liburan di rumah memang asyik, ada
keluarga yang selalu memberikan semangat, dan segenap tetangga yang
masih terikat oleh budaya sosial pedesaan. Jika melihat dan merasakan
hidup bersama mereka, selalu ada keinginan untuk memberikan yang terbaik
dari hasil belajarku yang semakin lama semakin tinggi. Bilang saja, aku
anak paling beruntung di kampung itu.........................
Episode #2
Sepanjang perjalanan Tasik-Bogor pasca lebaran 2011 memang bukan ide yang baik jika berkeinginan sampai lebih awal, padahal
sudah dibela-belain berangkat dari rumah ba'da subuh, tetap saja. Aku
dan kak Heri (TMB 46) yang berasal dari satu daerah yang sama, jadi kami
bisa berangkat ke Bogor bersama. Sepanjang itu pula muncul ide untuk
menciptakan sebuah alat yang bisa membantu masyarakat di sekitar kampung halaman
dalam memproduksi kecimpring/opak singkong. Sepertinya sangat sederhana
dan mudah, karena nenekku memang ahlinya dalam membuat makanan ringan
itu.....
Episode #3
HIMATETA,
Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian memang sudah menjadi agenda tahunan
dalam mengadakan workshop PKMT ini. Memang sudah seperti beban moral
tersendiri sebagai departemen yang berada pada ranah permesinan.
Pencerahan demi pencerahan tentang trik-trik menulis proposal PKMT sudah
didapatkan, ditambah lagi ilmu PKM yang didapatkan
dari FORCES IPB sudah banyak juga. Disusunlah Proposal itu dengan
mengambil MITRA di kampung halaman sendiri, Tasikmalaya..........
Episode #4
Waktu
senggang yang cukup lama, menunggu apakah proposal tersebut didanai
atau tidak. Sehingga kubiarkan saja berjalan seiring pergantian waktu.
Tiba-tiba saja banyak sms masuk bahwa proposal PKMT saya didanai. Owh,
oke langsung aja di cek keabsahannya. Eh, bener, Alhamdulillah. Padahal
sebenarnya saat itu sedang galau juga tentang diterima atau tidaknya
paper konferensi di MALAYSIA......
Episode #5
Rancangan alat segera diperbaiki dengan pemikiran lebih dari rencana asalnya yang memang sesuai saran dari dosen pembimbing, ide di proposal jangan terlalu mendetail. Gambar
teknik selsesai, mulailah pencarian bahan baku yang sangat menyita
waktu. Jujur saja kurang berpengalaman dalam pencarian bahan-bahan
teknik. sedikit demi sedikit tapi pasti bahan-bahan itu didapatkan.
Proses perbengkelan dimulai dengan bantuan seorang teknisi yang handal
dibidangnya...........
Episode #6
Pengumuman
diterima atau tidaknya paper ke MALAYSIA tiba, dan yeah Aku dan tim
diterima untuk mempresentasikan paper kami di International Islamic
University Malaysia. Senang, tapi perlu mikirin lagi berapa duit yang
akan dihabiskan untuk mendarat di negeri Jiran itu. Dan GALAU
tentunya.Oke, Aku semakin sadar bahwa baik di PKM atau Paper, Aku gak
bekerja sendirian. Kerja Tim memang semakin terasa efek positifnya dari
waktu ke waktu. Meski memang aku sebagai ketua di dua event besar itu,
maka aku harus bisa menentukan berbagai kebijakan yang terkadang harus
cepat. Dipikir ulang bahwa ke Malaysia jatuh bulan Maret sedangkan
Penentuan Lolos PIMNAS bulan Mei. artinya masih punya banyak waktu untuk
ngurusin yang ke MALAYSIA dulu. Oke, PKM tutup dulu, disusunlah
proposal pengajuan dana untuk ke MALAYSIA. singkat cerita beres,
diajukan ke Rektorat IPB dengan segala prosedur yang harus benar,
akhirnya ijin meninggalkan akademik keluar. Kami yakin masalah duit dan
rezeki itu Allah yang atur, kita tetap berusaha. Sampai akhirnya ada
saja pertolongan Allah itu, Aku dan tim berangkat ke Malaysia selama
kurang lebih satu minggu disana. ......
Episode #7
kembali
dari Malay bukan hal yang mengenakkan, langsung dihajar oleh Ujian
Tengah Semester. Tapi lumayan lah, selama di Malay sudah cukup belajar
buat UTS (sampai belajar di Rapid KL juga loh, wkwk), jadi tetap tenang.
Intinya, dalam setiap ujian, aku selalu mengarahkan pada ketenangan
jiwa, yakin dan yakin ada yang maha kuasa diatas segalanya. Aku bisa
melewatinya. kembali lagi pikiran itu ke masalah alat yang belum
kelar............
Episode #8
Alat
sudah mulai menampakkan keindahannya, meskipun hanya rangka. setelah
itu pencarian perlengkapan yang tidak didapatkan di Bogor, ya harus ke
Jakarta mencarinya. Dapat, langsung pasang. setelah alat jadi, lanjutkan
keberbagai pengujian performansi, uji efisiensi, dan uji-uji yang lain.
Saran-saran dar dosen memang harus total dalam berbagai pengujian,
jangan ada yang terlewatkan satu pun. Oke, meskipun kamar dan kosan
benar-benar menjadi laboratorium sementara......
Episode #9
Monitoring
dan Evaluasi dari Departemen, Fakultas, IPB, dan DIKTI secara
bertubi-tubi menguji kelayakan alat kami untuk diterapkan di masyarakat.
Oke, tidak masalah. lagi-lagi saya selalu lupa tentang tanggal-tanggal
penting pengumuman. Saat pengumuman dinyatakan lolos PIMNAS saja, tau
karena banyaknya sms ucapan selamat yang masuk, lagi dan lagi.
Alhamdulillah. Terlalu panjang memang jika harus bercerita tentang
urutan-urutan prosedural yang ditempuh untuk mendapatkan semua itu.
Melelahkan tapi mengasyikan pula. Serasa benar-benar mahasiswa yang
sedang berusaha mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dikuliahnya. kebetulan
Alat ini berkenaan dengan materi-materi yang sedang dipelajari di
semester 4 ini, Termodinamika dan pindah panas, kekuatan bahan,
karakteristik teknik bahan pertanian, mekanika teknik, elemen mesin, dll yang saling berkaitan....
Episode #10
Sudah
seperti biasa semua kelompok yang akan berlaga di PIMNAS akan di
karantina terlebih dahulu oleh IPB. Karantina dilakukan selama tiga hari
di The Green Hotel, Gadog. Disana semua tim benar-benar diajarkan
tentang pembuatan presentasi yang baik dan cara mempresentasikannya.
selain itu diajarkan pula tentang pembuatan poster ilmiah yang
menggugah. Pokoknya akan sangat banyak ilmu yang didapatkan selain mengikuti program menambahan berat badan (haha)......
Episode #11
Jeda
setelah dari karantina adalah saat-saat intensive untuk coaching. Tapi
Aku mulai merasa ada yang salah dengan kesehatanku. Bleeee, Aku sakit
batuk yang cukup parah terutama saat malam. Siang harus tetap kesana
kesini untuk memperbaiki alat dan pengujian yang belum selesai, dan
malam dilanda batuk yang menggila, tetap hadapi dengan sabar dan berdo'a
serta berusaha atas kesembuhan.....
Episode #12
Cerita
selama sampai di JOgja sangat panjang meskipun hanya beberapa hari
saja. Dari mulai Adu argumen dengan pihak panitia yang menghawatirkan
terjadi error saat proses presentasi, sampai kehebohan
di malam penganugerahaan. Memang PIMNAS tahun ini ada
peraturan-peraturan yang baru daripada sebelumnya. Misalnya, presentasi
yang dibatasi 10 menit dan komputer akan mati jika lebih dari itu.
Pengiriman bahan presentasi yang harus di Upload yang kemudian diterima
oleh kelas masing-masing, dan lain lain yang membuat khawatir. Tapi
setelah saya datang langsung ke sekretariat panitinya, mereka akan
mengusahakan yang terbaik, dan Alhamdulillah,presentasi berjalan mulus yang diakhiri oleh pertanyaan bertubi-tubi dari para dewan juri.
Malam sebelum presentasi, kami menyiasatinya dengan mencari profil dari
masing-masing juri melalui mbah google. Setelah dapat, kami prediksikan
pertanyaan-pertanyaan yang akan keluar. Juri satu dibidang pangan (wah
bakalan kena nih), juri dua dibidang entomology, juri tiga dari RISTEK
(wah bahaya, hehe). Pas hari presentasi, Jleg... dapat
giliran ke-3 sesuai hasil kocokan dari presenter sebelumnya.. Hajar
saja, PD PD dan PD. Satu hal yang membuat saya bangga, dari mulai saya
mengucapkan salam, Juri tiga sampai kaget dan melihat antusias hadirin
yang ada diruangan itu penuh perhatian dibandingkan saat
presentasi-presentasi sebelumnya. Tidak kulihat lagi yang bercanda-canda
atau melirik kemana-mana. Aduh, ruangan mini teater itu benar-benar
menyimpan sejarah........
Episode #13
setelah menghabiskan free time
yang cukup panjang, tibalah saatnya untuk mengetahui hasil dari
perlombaan ini. pengumuman dilangsungkan di Sportorium UMY dan bisa
diakses secara live streaming juga di internet. Dimulai dari
sambutan-sambutan, pengumuman kejuaraan non-PKM, kejuaraan poster, dan
terakhir kejuaraan presentasi tiap kelas. Sebelumnya seperti biasa tiap
universitas beradu Yel yel dan jargon. Dua kubu besar saling berhadapan,
sebelah kanan podium ada ITS, UNAIR, UNPAD. di sebelah kiri ada UB,
IPB, UNDIP, UNSOED. di depan podium ada UGM, ITB, UI... dan diselipi
universitas lainnya. sampai pada pengumuman itu, yang menyatakan bahwa :
Peraih
penghargaan setara Emas kelas PKMT 3 adalah ASEP ANDI dengan Judul
MATRIX, Alat pencetak Opak Singkong...............Tubuhku yang kecil
diangkat terombang-ambing oleh teman-teman IPB yang turut bahagia dengan
dapatnya emas tersebut....Ya,,,,, piala dan medali sudah ditangan,
saatnya pulang ke asrama UMY dan tidur untuk menyiapkan besok
jalan-jalan.