" Maukah jadi penanggung jawab penjilidan makalah kolokium PPKN untuk sekelas ?"
Rasanya aku perlu berpikir dua kali setidaknya untuk menerima itu semua. Aku pikirkan dari segi agenda kesibukanku sehari-hari. Kolokium PPKN kelas A.07 sudah selesai jauh sebelum pelaksaan UAS. Tujuannya untuk mengalihkan perhatian mahasiswa ke pelajaran lain yang dianggap lebih sulit seperti kalkulus dan fisika. Dosen kami bernama Drs.Ir H. Didid, MS. beliau adalah dosen di fakultas peternakan. Setelah saya menyanggupi permintaan itu, aku pokuskan untuk bertanya tentang cara pembuatannya. Taukah anda bahwa setiap fakultas di IPB ini memiliki pedoman penulisan karya tulis masing-masing. Saya sebagai mahasiswa fakultas teknologi pertanian memegang aturan dari fakultas tersebut, sedangkan dosennya memegang aturan fakultas peternakan. Aku terima saja apa mau beliau.
Kelas A07 terbagi menjadi sebelas kelompok. Saya sendiri masuk di kelompok sepuluh karena memang penomoran kelompok ini sesuai dengan kesempatan yang di berikan dosen untuk presentasi. Dengan sangat bersyukur, judul yang kami bawakan yaitu "Keterkaitan Antara Pola Pikir dan Gaya Hidup Masyarakat Desa dan Kota serta Permasalahannya". Kami termasuk kelompok yang sukses melakukan presentasi karena tidak mendapat penentangan dari pak Didid. Memang aku sengaja sebagai moderator mengalihkan perhatian massa untuk tidak terlalu serius dan langsung memberikan aplikasi-aplikasi dalam
keseharian kita.
Nilai yang diberikan dosen memang sudah cukup meyakinkan, namun perlu usaha juga agar PPKN ini mendapatkan nilai A,sempurna. Aku mencoba menghadap beliau untuk menanyakan perihal tata cara penulisan. Tanpa sengaja aku melihat bahwa kelompokku meraih nilai tertinggi pada buku pegangannya. Senang sekali aku rasanya mesti jujur aku tidak terlalu menyukai PPKN. Aku mengatakan tidak suka bukan berarti harus diam dan tak mau berkomentar. Aku selalu mengemukakan pendapatku kalau aku mau. Tak mau aku dipaksa atau terpaksa.
Kini tugasku adalah mengumpulkan makalah dari sebelas kelompok untuk aku edit dan aku jilid bersama dua temankuk, Mugi dan Naufal (Komti). Aku sempatkan mengedit segitu banyaknya lembaran kolokium yang tentu masih terdapat kesalahan disana-sini dari segi penulisan. Jujur saya tak mau melihat lagi isi bacaan benar atau salahnya, cukup saja aku melihat format penulisannya sudah benar atau belum. Mencoba untuk santai dan senang melakukannya sekali lagi cukup susah, karena aku tidak begitu penyukai yang namanya perpolitikan, kasus negara yang tak kunjung sukses, kemiskinan yang terus dipermasalahkan, para pejabat yang tidak merasa pejabat, dan lain-lain.
Aku pikir tugasku sudah selesai, kemudian aku mencetaknya dan belum berani aku jilid. Takutnya ada kesalahan lagi meski aku begitu masa bodohnya akan hal itu, toh yang lain juga belum tentu mau ngerjain. Aku berikan ke Mugi dan ternyata kata Naufal masih ada kesalahan dalam hal penomoran halaman. Kenapa coba ga bilang dari dulu-dulu yang jelas. Tapi ya sudahlah, banyak juga hikmah yang bisa diambil dari itu semua. Semoga bisa menjadi amal kebaikan bagi kami semua.
Untuk sedikit berbagi, kami lampirkan sebuah kumpulan makalah yang sudah disusun oleh kami.
DOWNLOAD KUMPULAN MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Rasanya aku perlu berpikir dua kali setidaknya untuk menerima itu semua. Aku pikirkan dari segi agenda kesibukanku sehari-hari. Kolokium PPKN kelas A.07 sudah selesai jauh sebelum pelaksaan UAS. Tujuannya untuk mengalihkan perhatian mahasiswa ke pelajaran lain yang dianggap lebih sulit seperti kalkulus dan fisika. Dosen kami bernama Drs.Ir H. Didid, MS. beliau adalah dosen di fakultas peternakan. Setelah saya menyanggupi permintaan itu, aku pokuskan untuk bertanya tentang cara pembuatannya. Taukah anda bahwa setiap fakultas di IPB ini memiliki pedoman penulisan karya tulis masing-masing. Saya sebagai mahasiswa fakultas teknologi pertanian memegang aturan dari fakultas tersebut, sedangkan dosennya memegang aturan fakultas peternakan. Aku terima saja apa mau beliau.
Kelas A07 terbagi menjadi sebelas kelompok. Saya sendiri masuk di kelompok sepuluh karena memang penomoran kelompok ini sesuai dengan kesempatan yang di berikan dosen untuk presentasi. Dengan sangat bersyukur, judul yang kami bawakan yaitu "Keterkaitan Antara Pola Pikir dan Gaya Hidup Masyarakat Desa dan Kota serta Permasalahannya". Kami termasuk kelompok yang sukses melakukan presentasi karena tidak mendapat penentangan dari pak Didid. Memang aku sengaja sebagai moderator mengalihkan perhatian massa untuk tidak terlalu serius dan langsung memberikan aplikasi-aplikasi dalam
keseharian kita.
Nilai yang diberikan dosen memang sudah cukup meyakinkan, namun perlu usaha juga agar PPKN ini mendapatkan nilai A,sempurna. Aku mencoba menghadap beliau untuk menanyakan perihal tata cara penulisan. Tanpa sengaja aku melihat bahwa kelompokku meraih nilai tertinggi pada buku pegangannya. Senang sekali aku rasanya mesti jujur aku tidak terlalu menyukai PPKN. Aku mengatakan tidak suka bukan berarti harus diam dan tak mau berkomentar. Aku selalu mengemukakan pendapatku kalau aku mau. Tak mau aku dipaksa atau terpaksa.
Kini tugasku adalah mengumpulkan makalah dari sebelas kelompok untuk aku edit dan aku jilid bersama dua temankuk, Mugi dan Naufal (Komti). Aku sempatkan mengedit segitu banyaknya lembaran kolokium yang tentu masih terdapat kesalahan disana-sini dari segi penulisan. Jujur saya tak mau melihat lagi isi bacaan benar atau salahnya, cukup saja aku melihat format penulisannya sudah benar atau belum. Mencoba untuk santai dan senang melakukannya sekali lagi cukup susah, karena aku tidak begitu penyukai yang namanya perpolitikan, kasus negara yang tak kunjung sukses, kemiskinan yang terus dipermasalahkan, para pejabat yang tidak merasa pejabat, dan lain-lain.
Aku pikir tugasku sudah selesai, kemudian aku mencetaknya dan belum berani aku jilid. Takutnya ada kesalahan lagi meski aku begitu masa bodohnya akan hal itu, toh yang lain juga belum tentu mau ngerjain. Aku berikan ke Mugi dan ternyata kata Naufal masih ada kesalahan dalam hal penomoran halaman. Kenapa coba ga bilang dari dulu-dulu yang jelas. Tapi ya sudahlah, banyak juga hikmah yang bisa diambil dari itu semua. Semoga bisa menjadi amal kebaikan bagi kami semua.
Untuk sedikit berbagi, kami lampirkan sebuah kumpulan makalah yang sudah disusun oleh kami.
DOWNLOAD KUMPULAN MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR