Terkenang saat itu aku mulai mempunyai kenalan seorang kristiani bernama Reynaldo Tamberra, dia adalah seorang anak dari SMAK BPK Penabur Tasikmalaya. Aku mengenal dia dari temanku bernama Zenal Mustofa yang memang sudah lama pula kenal sama dia. Aku bisa dekat dengan dia karena HP yang ada di tanganku. Kami saling bercanda dan bersenda guaru hanya di HP saja, hingga akhirnya aku dikenalkan dengan teman – teman kristiani yang lain diantaranya Victor Hosea Setiawan, Nico, Willy, Lia Susanti, Mike lonelly, . Semakin lama aku semakin rindu juga ingin ketemu mereka. Tapi usaha sudah dilakukan juga belum pernah terlaksana sampai detik tulisan ini dibuat. Tak tahu apa penyebab yang sebenarnya, namun aku yakin bahwa inilah takdir Tuhan yang harus diimani.
Susah dan senang pun kami rasakan, banyak hal yang terkadang membuat kami saling mengasihi dan bahkan juga hal yang membuat kami saling membenci. Jujur aku belum bisa menemukan arti sahabat yang sebenarnya. Ku cari tahu kelebihan – kelebihan mereka yang harus aku tekuni untuk menjalani hidup yang lebih baik. Hingga sejauh ini aku mendapatkan pelajaran sebagai berikut :
Tidak banyak bicara. Dalam artian kita berbicara seperlunya saja dalam persaabatan, karena dikhawatirkan kata-kata yang dapat menyakiti perasaan sahabat kita keluar begitu saja baik di sadari atau tanpa disadari. Tapi tidak dibenarkan juga kita terlalu berdiam diri dan dikhawatirkan kita menjadi terkesan sombong dan tidak mau bicara dengan orang lain.
Tidak banyak mengeluh. Hal ini memang sudah ada pada kamus mereka umat kristiani bahwa katanya orang muslim itu selalu merendahkan diri dan banyak mengeluh. benar gak ya ??? bukankah tawadzu itu di perintahkan Rosululloh ? ah mereka gak tahu aja kali ya .....Hhe7
Walaupun sahabat tempat kita mengeluh dalam artian horizontal, maka tidak baik juga terlalu banyak mengeluh pada sahabat yang belum tentu bisa sabar mendengar keluhan kita dan memberi solusi yang terbaik.
Sahabat adalah segalanya. Maksudnya disaat kita suka maupun duka, sahabatlah yang mau merespon semuanya. Dia yang menghibur kita disaat mendapatkan masalah. Dia yang turut bersuka cita disaat kita mendapatkan kebahagiaan. Dia juga yang dengan sabar mendengarkan curhatan-curhatan kita. Maka dari situlah timbul saling ketergantungan yang merupakan sifat alami manusia. Sehebat apapun manusia di dunia ini, tidak ada yang dapat hidup tanpa ineteraksi dengan orang lain.
Ketulusan dalam menolong. Ketelusan sahabat dalam memberikan suatu pertolongan antara satu dengan yang lainnya patut diacungkan jempol. Terkenang asli dari lubuk hati yang paling dalam dan tidak mengharapkan imbalan. Kekompakan pun mereka jaga agar bisa terus bersama untuk saling menolong.
Cinta pada keluarga sahabat yang terkait. Kecintaan terhadap anggota keluarga baik kakak, adik, mamah, papa, nenek dan lain sebagainya dari sahabat begitu erat. Terkenang saling terikatnya mereka oleh jalinan keturunan yang amat kuat. Sehingga tidak merasa canggung lagi kalau mau sekedar main kerumah atau ada keperluan yang lain.
Tidak berburuk sangka. Inilah yang cukup penting juga dalam persahabatan. Karena saling curiga yang berlebihan akan menimbulkan pertengkaran. Selalu berbaiksangkalah pada hal apapun dan pada siapapun karena itu dipercaya akan dapat lebih menjaga kesehatan kita. Gak percaya ? ada referensinya lho ..............
Kejujuran dan saling percaya. Ini juga tidak kalah perntingnya. Bisa dikatakan juga sebagai kunci kalau persahabatan kita mau langgeng. Sok tahu ya ? Hhe........
Dengan menanamkan sifat jujur dan mempertahankan sifat percaya sahabat terhadap kita, maka sifat al amin yang disandang oleh Rosululloh pun tidak mustahil kita dapatkan.
Ah terlalu banyak juga sih apa – apa yang bisa aku ambil dari mereka. Semoga saja aku bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Amin.......
♀☺SEKIAN☺♀