Menu horizontal
Senin, 01 September 2014
Selasa, 03 Desember 2013
Selasa, 18 Juni 2013
Penghargaan Platinum (2nd place) di tingkat Internasional Part 2
Hari Kedua Conference 8 Februari 2013
Seperti hari pertama konferensi kemarin, kami berangkat menuju
Plantra Centro Hotel pada pukul 07.00. Hari kedua ini adalah hari
spesial kami. Mengapa? Karena kami akan mempresentasikan paper kami yang
tentu dilombakan. Setelan baju formal kemeja warna putih dengan jas
warna hitam menambah rasa percaya diri kami. Pukul 07.10 kami segera
menuju Grand Ballroom untuk mengikuti acara konferensi selanjutnya.
Sebelum mendengarkan sambutan-sambutan dan Country Paper, dikumandangkan lagu kebangsaan Filipina dan pembacaan do’a. Setelah berdo’a, sesi selanjutnya adalah Welcome Address
yang disampaikan oleh Dr. Ma. Marcedes A. Joson serta di pagi yang
sejuk, Dr. Raul C. Alvarez, Jr. , Direktur Komisi Pendidikan Tinggi
Region XI- wilayah bagian Davao ,
berceramah di depan peserta konferensi. Beliau memaparkan tentang profil perkembangan dan kondisi pendidikan tinggi di Filipina. Masih banyak sarana dan prasarana yang menunjang perkuliahan harus ditingkatkan pasca gempa dan tsunami, terlebih lagi perguruan tinggi yang berada di wilayah pedalaman Filipina. Mendengar penuturan tersebut, kami merasa bersyukur bahwa kondisi perguruan tinggi di Indonesia relatif baik. Kemudian, dipaparkan juga bahwa penelitian Indonesia jauh lebih tinggi dari Filipina. Dari kondisi inilah, muncul di hati dan pikiran kami bahwa Indonesia itu dapat berjaya di kancah internasional dengan sumbangsih penelitian-penelitian yang dilakukan oleh pemerintah, para akademisi dan peneliti, perusahaan, dan masyarakat. Demikian hikmah yang dapat kami ambil.
berceramah di depan peserta konferensi. Beliau memaparkan tentang profil perkembangan dan kondisi pendidikan tinggi di Filipina. Masih banyak sarana dan prasarana yang menunjang perkuliahan harus ditingkatkan pasca gempa dan tsunami, terlebih lagi perguruan tinggi yang berada di wilayah pedalaman Filipina. Mendengar penuturan tersebut, kami merasa bersyukur bahwa kondisi perguruan tinggi di Indonesia relatif baik. Kemudian, dipaparkan juga bahwa penelitian Indonesia jauh lebih tinggi dari Filipina. Dari kondisi inilah, muncul di hati dan pikiran kami bahwa Indonesia itu dapat berjaya di kancah internasional dengan sumbangsih penelitian-penelitian yang dilakukan oleh pemerintah, para akademisi dan peneliti, perusahaan, dan masyarakat. Demikian hikmah yang dapat kami ambil.
Tak terasa, acara pun beralih ke sesi Country Paper. Kali ini paper yang akan dipresentasikan di podium berjudul Women’s
Role in Improving the Quality of Traditional Arts Mask Products trough
Finishing Technique which Impact on the Economic Value Improvement oleh Dr. Slamet Subiyantoro dari Universitas Sebelas Maret, Indonesia. Selain itu, dipresentasikan pula paper yang berjudul Culturally Relevant Science Education in the 21st Century Flat World : Insight from a Research Experience in Thailand, Japan, and Phillipines oleh Dr. Vicente C.Handa dari West Visayas State University, Filipina.
Sesi country paper pun usai, pukul 10.20 tiba saatnya tim
kami akan mempresentasikan paper kami di depan peserta lainnya. Kami
mendapatkan ruang presentasi di Ballroom C. Kami presentasi
dengan nomor urut dua. Selama 30 menit pun kami presentasi dan
melakukan tanya jawab dengan juri dan audiens. Ternyata para peserta
antusias dengan topik paper kami tentang bio-diesel dari limbah
biji mahkota dewa. Mereka mengagumi kami yang masih mahasiswa S1 sudah
dapat menghasilkan karya penelitian yang hebat. Setelah semua peserta
presentasi, segera diumumkan juara yang mendapatkan Bronze Prize (juara
harapan 1), Silver Prize (juara 3), Platinum Prize (juara 2) dan Diamond
Prize (Juara 1). Alhamdulillah setelah melalui diskusi para juri, kami
pun keluar sebagai juara kedua. Platinum Prize akhirnya kami dapatkan.
Kami senang karena para juara lainnya adalah orang-orang yang bergelar
lebih tinggi dari kami, mulai dari Master sampai dengan Ph.D. Tidak
sia-sia kami berusaha dan berjuang keras untuk dapat hadir di konferensi
yang bergengsi ini. Segera setelah presentasi dan mengisi perut kami
yang sudah lapar, kami pun kembali ke hotel karena acara konferensi di
hari kedua telah selesai.
Hari Ketiga Conference 9 Februari 2013
Sembilan Februari adalah hari terakhir kegiatan konferens kami. Tidak
terasa hari di Bacolod terlewatkan begitu cepat. Seperti hari-hari
sebelumnya, kami menghadiri acara konferens masih dengan semangat yang
membara. Di hari ketiga ini, sesi presentasi terakhir dimulai lebih
lambat yakni pukul 8.40 sampai dengan 12.00. Kemudian dilanjutkan acara
makan siang, plenary session dan country paper dari Universite de Quebec a Montreal, Canada, yang dibawakan oleh Michel Plaisent. Judul paper Michel Plaisent ialah Pedagogical Use the Social Media: The Student’s Point of View.
Pukul 13.30 Dr.Genero V. Japos, Presiden IAMURE dan PAIR menyampaikan
ceramah tentang masa depan penelitian di Filipina dan meningkatkan mutu
peneliti melalui konferensi yang akan datang. Selain itu, disampaikan
pula, seorang ilmuwan itu tidak perlu kaku karena anggapan masyarakat
luas terhadap watak ilmuwan maupun peneliti adalah kaku, serius,
ambisius. Seharusnya para peneliti tidak harus identik dengan
sifat-sifat tersebut. Para peneliti dapat menikmati musik dan teh dengan
santai, menghadiri pesta sekali-sekali tentu boleh. Karya-karya yang
sudah diteliti harus diterbitkan ke jurnal-jurnal ilmiah dan diterapkan
di masyarakat. Jangan sampai malah karya-karya penelitian menjadi
masalah baru bagi masyarakat luas. Gaya penyampaian beliau yang menarik
dan diselingi humor membuat kami dan peserta konferensi lainnya merasa enjoy ketika mendengarkan ceramah satu jam tersebut.
Sesi terakhir setelah ceramah dari Dr.Genero V. Japos adalah sesi yang ditunggu-tunggu oleh para peserta konferens. City Tour ke
kota Bacolod. Pukul 15.00 kami sudah siap mengelilingi kota Bacolod
dengan menggunakan Bus sekolah La Consolation College Bacolod.
Perjalanan pertama kami singgah di Museum Dizon Ramos, museum yang
berisi semua peninggalan keturunan pertama di Negros Occidental,
termasuk rumah, barang-barang unik, dan Mass Kara. Perjalanan
selanjutnya ke The Ruins. The Ruins adalah mansion atau rumah
peristirahatan yang dibangun pada awal tahun 1900-an oleh Don Mario
Ladema Lacson untuk mengenang kematian istrinya pertama, Maria Braga
Lacson, yang kecelakaan ketika sedang hamil buah cinta mereka yang
ke-11. Namun, Mansion bertemu nasib menyedihkan dalam bagian awal dari
Perang Dunia II ketika USAFFE (Amerika Serikat Angkatan Bersenjata di
Timur Jauh), maka gerilya pejuang di Filipina, membakar rumah untuk
mencegah pasukan Jepang dari menggunakannya sebagai markas mereka.
Sekarang, bangunan the Ruins berdiri kokoh dan masih menjadi bangunan
sejarah yang indah. Sehingga, banyak wisatawan domestik maupun luar
negeri yang berkunjung untuk menikmati keindahan bangunan yang berdiri
megah sebagai saksi sejarah sekaligus simbol cinta Ladema Lacson kepada
istri dan anak-anaknya. Perjalanan tour kami akhirnya selesai sampai di
sini karena jam telah menunjukkan pukul 18.00. Kami kembali ke Planta
Centro Hotel dan pulang ke Hotel. Meskipun tour singkat, kami
merasa senang karena sudah mengenal dan belajar tentang sejarah kota
Bacolod. Kami pun berpamitan kepada panitia telah memberikan pelayanan
yang terbaik selama di The City of Smiles, Bacolod Filipina.
Kami akan membawa kabar baik dan menarik selama konferens international
di kota tersebut ketika kami akan tiba di Indonesia tanggal 12 Februari
2013.
Penghargaan Platinum (2nd place) di tingkat Internasional Part 1
Ditulis oleh : Ahadyah Ayu Umaiya
(www.forces.lk.ipb.ac.id)
(www.forces.lk.ipb.ac.id)
Hai, Kawan yang melihat tulisan ini! Coba luangkan sejenak waktumu
untuk membaca ulasan kisah perjalanan kami selama berada di Kota
Bacolod, Filipina. Bersedia? Ok, saya lanjut yaa.. Saya berharap kalian
dapat termotivasi untuk berprestasi go international ketika
membaca tulisan sederhana saya. Prolog dulu ya. Hmm, percaya atau tidak
kawan, sebelum saya berangkat ke Filipina saya bermimpi mengunjugi
sebuah kota di luar negeri. Mimpi itu jelas dan berwarna sekali, hingga
saya pun dapat bercerita dengan detail bagian-bagian yang ada di mimpi
saya. Ketika saya terbangun saya berkata, “Bisakah suatu saat saya ke
luar negeri dengan suatu prestasi??” Dan ternyata dua bulan kemudian impian itu terwujud, Kawan. Lewat
paper ke Filipina bersama rekan di FORCES juga, Kak Asep dan Iga.
Setelah melalui perjuangan yang sangat panjang, akhirnya kami terbang
juga ke Manila tanggal 5 Februari 2013 pukul 00.30 WIB menggunakan Cebu
Pasific. Alhamdulillah.. Kalian tahu, ini pertama kalinya saya naik
pesawat. Sttt, hehehe.. jangan tertawa ya! Untungnya tidak ndeso
meski baru pertama kali. Hehe. Beda jauh dengan teman-teman setim saya
yang sudah pernah ke luar negeri, Kak Asep ke Malaysia dan Iga ke
Amerika, Jerman, dll. Subhanallah ya.. Tetapi tak apalah, saya pun
bersyukur. Ini batu loncatan pertama saya. Saya percaya pada mimpi-mimpi
saya bahwa suatu saat nanti saya pun bisa expert seperti mereka.
Oh, ya kami di Kota Bacolod selama satu minggu, Kawan. Sangat banyak
pengalaman-pengalaman berharga yang kami dapatkan di sana. Sungguh
Pengalaman luar biasa! Hmm, namun yang saya tuliskan di sini adalah review
pengalaman tiga hari selama konferens.. Sebenarnya tulisan di bawah ini
ulasan untuk LPJ PT Pertamina. Hehe tidak apa-apa ya, yang terpenting
adalah esensinya bukan? Simak ya, semoga kalian dapat pencerahan dan
inspirasi… Amin Ya Rabb. Salam dahsyat dari kami! ^ ^9
Hari Pertama Conference 7 Februari 2013
Hari Kamis tanggal 7 Februari 2013 merupakan hari ketiga kami berada di Filipina, sekaligus hari pertama kegiatan konferensi “3rd
International Conference on Multidisciplinary Research”. Acara tersebut
dilaksanakan di Planta Centro Hotel and Residences sekitar 5 kilometer
dari tempat penginapan kami di Check Inn Hotel yang berada tak jauh dari
alun-alun kota Bacolod. Hari itu, kami berangkat dari Check Inn Hotel
pukul 07.00 waktu kota Bacolod. Kami kemudian naik Jeepney, angkot khas
Filipina mirip bak terbuka tetapi dengan penutup di bagian atasnya,
jurusan Ponta Tay Tay-Central Market. Perjalanan kami tempuh selama 10
menit dengan membayar uang sebesar 24 peso.
Setelah sampai di Planta Centro Hotel and Residences, kami pun segera
melaksanakan regristasi tim terlebih dahulu. Sambutan hangat dari
panitia konferensi pun muncul. Mereka sangat menghargai kami yang sudah
datang jauh-jauh dari Bogor Indonesia untuk bersedia hadir di acara
konferensi mereka. Terlebih lagi kami adalah mahasiswa yang baru tingkat
dua dan tiga pergi ke Bacolod tanpa didampingi oleh supervisor (dosen)
kami. Sekitar 20 menit kami pun selesai menyelesaikan regristasi. Kami
mendapat urutan presentasi di hari kedua yakni tanggal 8 Februari pukul
10.20-12.00. Kemudian kami diantar oleh Dr. Carmen Menes, ketua panitia
konferensi, ke Grand Ballroom untuk menghadiri acara pembukaan yang dilaksanakan pukul 09.00.
Ketika kami mulai memasuki Grand Ballroom, gaya arsitektur
dan nuansa khas Spanyol menjadi ciri utama bangunan hotel ini. Kami pun
tidak duduk diam saja di ruangan tersebut. Sambil dimulainya acara
pembukaan, kami pun saling berkenalan dengan peserta konferensi lainnya.
Memang sebagian besar peserta konferensinya adalah orang Filipina
sendiri. Ada yang berasal dari Mindanau, Cebu, Manila, Ligan, Bulacan,
dll. Peserta dari luar negeri ialah dari Indonesia, Korea, Jepang, Arab
Saudi, Amerika, dan Afrika. Seketika saja mereka mengenali bahwa kami
berasal dari Indonesia karena di hari pertama konferensi kami mengenakan
baju batik dan membawa spanduk delegasi sebagai delegasi dari
Indonesia. Ternyata batik sudah mendunia. Suatu kebanggaan bisa
mengenakan batik di kegiatan international di luar negeri.
Tepat pukul 09.00 Opening Ceremony pun dimulai.
Acara dibuka oleh pembawa acara kemudian dilanjutkan pembacaan do’a dan
menyanyikan lagu kebangsaan Filipina. Sambutan-sambutan pun tidak luput
menjadi rundown wajib di konferensi internasional ini. Sambutan pertama oleh Dr. Carmen Menes selaku Conference Director, beliau membuka secara sah acara 3rd International Conference on Multidisciplinary Research. Tema konferensi adalah Research and Development Education in Building a New Knowledge Economy.
Kemudian, sambutan kedua diisi oleh Sister Maria Myrna S.T.
Conception, OSA selaku Presiden La Consolation College Bacolod,
Perguruan tinggi penyelenggara konferens ini. Beliau mengucapkan selamat
datang kepada seluruh peserta konferensi dan menyampaikan pentingnya
kegiatan internasional untuk multidisiplin dari berbagai ilmu untuk
saling bertukar pikiran, pendapat, dan penelitian tentang segala sesuatu
yang dilakukan oleh kalangan peneliti dan akademisi. Setelah sambutan
dari Sister Myrna, Dr. Genaro V. Japos selaku Presiden PAIR dan IAMURE
menyampaikan presentasi singkat tentang Opening Remaks dan
Orientation to the Philippine Association of Institutions for Research
and International Association of Multidisciplinary Research. Kegiatan selanjutnya pada pukul 09.40 ialah Keynote Address
yang disampaikan oleh Dr. Veneration G. Cabana dari lulusan Universitas
Chicago, Amerika. Dalam presentasinya, beliau menekankan tentang
pentingnya para peneliti untuk mengembangkan sayap penelitiannya tidak
hanya di dalam negeri tetapi juga ke berbagai belahan dunia. Para
peneliti dapat bekerja sama dengan peneliti lainnya yang berasal dari
negara berbeda. Mengombinasikan ilmu yang tepat. Beliau juga
menyampaikan bahwa menjadi peneliti tidak identik dengan kegiatan setiap
hari yang serius. Para peneliti bisa berinteraksi dengan seni, kegiatan
yang santai dan menyenangkan lainnya.
Sesi sambutan dan keynote address pun selesai. Pukul 10.30 dilanjutkan sesi Country Paper. Country paper
dilaksanakan tiga hari berturut-turut. Universitas yang akan
mempresentasikan di hari pertama konferens ialah Hanyang University dari
Korea Selatan disampaikan oleh Dr. Jun-Seok Choi. Paper yang
dipresentasikan berjudul Developing The Green Certification for Neighborhood : The Case of Magok New Town in Seoul Korea. Country paper kedua dari Ateneo de Manila University, Filipina, disampaikan oleh Dr. Rosalina Palanca-Tan. Paper yang dipresentasikan berjudul Age
Preferences for Life-saving Programs: Using Choise Modeling to Measure
the Relative Values of Statistical Life Among Age Groups. Sementara country paper ketiga disampaikan oleh Prof. Ali Alshayea dari Qassim University, Arab Saudi. Dalam presentasinya, beliau memaparkan tentang potensial dan pengembangan terkait research ilmiah yang dilakukan oleh para akademisi dan peneliti di Kerajaan Arab Saudi.
Sekitar 1,5 jam kami menyimak paper-paper tersebut. Jam telah
menunjukkan pukul 12.00 siang. Sesi makan siang pun dimulai. Kami
mengambil makanan yang telah disajikan oleh para pelayan hotel di
koridor depan Grand Ballroom. Karena sangat banyak peserta di
acara konferens ini, maka kami perlu antri terlebih dahulu dan tidak
lama kemudian kami menikmati makanan siang yang rasanya tidak jauh beda
dengan makanan Indonesia. Indonesia lebih menang sedikit ke penggunaan
rempah-rempahnya.
Setelah makan siang, kami pun kembali ke Check Inn Hotel untuk
mengistirahatkan tubuh kami sejenak. Kami akan menghadiri kembali Welcome Dinner and Sosial pukul 19.00.
Setelah sholat maghrib, kami pun berangkat kembali ke Planta Centro Hotel. Kami sudah siap menghadiri acara welcome dinner
dengan batik kebanggan Indonesia. Di sesi inilah semua peserta
mengenakan pakaian khas daerah mereka masing-masing. Sangat unik. Kami
terkesan dengan peserta konferens dari Filipina yang hampir semuanya
menggunakan gaun Barong, Gaun barong hampir mirip dengan gaun yang
dikenakan orang-orang Spanyol, namun perbedaannya ialah gaun khas
Filipina berbentuk kotak trepes di bagian bahu gaun. Sesi welcome dinner and Social menyajikan
tarian-tarian tradisional dan lagu-lagu Filipina yang dibawakan
anak-anak muda mereka. Perpaduan budaya Melayu dan Spanyol menjadi ciri
khas budaya Filipina. Kami senang bisa mengenal Filipina.
Tiga puluh menit kemudian acara dilanjutkan dengan Social Gathering.
Di sesi itulah, peserta konferens dapat saling lebih jauh mengenal,
bertukar cerita tentang khasanah budaya setiap negara, saling bertukar
kartu nama dan cindera mata. Pukul 22.00 acara pun usai. Maka,
berakhirlah hari pertama konferens internasional ini. Kami segera
kembali ke hotel untuk beristirahat dan menyiapkan presentasi esok pagi
dengan semangat yang membara.
Lanjut ke Part 2.......
Langganan:
Postingan (Atom)
Cari Blog Ini
Label
- ARTIKEL ILMIAH (4)
- BERITA INTERNASIONAL (7)
- BERITA IPB (22)
- BERITA NASIONAL (15)
- CERITA DI DEPARTEMEN (16)
- CERITA HOROR (4)
- CERITA PRIBADI (12)
- CERITA TPB IPB (20)
- CERPEN DAN NOVEL (20)
- DESKRIPSI SEORANG TELADAN (1)
- DOWNLOAD MATERI KULIAH (6)
- ILMU AGAMA (4)
- ILMU KOMPUTER (1)
- KUMPULAN PUISI (1)
- MOTIVASI (8)