Photobucket
AHLAN WASAHLAN BIKHUDURIKUM
ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUHU

Menu horizontal

Selasa, 18 Juni 2013

Penghargaan Platinum (2nd place) di tingkat Internasional Part 2

Hari Kedua Conference 8 Februari 2013

Seperti hari pertama konferensi kemarin, kami berangkat menuju Plantra Centro Hotel pada pukul 07.00. Hari kedua ini adalah hari spesial kami. Mengapa? Karena kami akan mempresentasikan paper kami yang tentu dilombakan. Setelan baju formal kemeja warna putih dengan jas warna hitam menambah rasa percaya diri kami. Pukul 07.10 kami segera menuju Grand Ballroom untuk mengikuti acara konferensi selanjutnya.
Sebelum mendengarkan sambutan-sambutan dan Country Paper, dikumandangkan lagu kebangsaan Filipina dan pembacaan do’a. Setelah berdo’a, sesi selanjutnya adalah Welcome Address yang disampaikan oleh Dr. Ma. Marcedes A. Joson serta di pagi yang sejuk, Dr. Raul C. Alvarez, Jr. ,  Direktur Komisi Pendidikan Tinggi Region XI- wilayah bagian Davao ,
berceramah di depan peserta konferensi. Beliau memaparkan tentang profil perkembangan dan kondisi pendidikan tinggi di Filipina. Masih banyak sarana dan prasarana yang menunjang perkuliahan harus ditingkatkan pasca gempa dan tsunami, terlebih lagi perguruan tinggi yang berada di wilayah pedalaman Filipina. Mendengar penuturan tersebut, kami merasa bersyukur bahwa kondisi perguruan tinggi di Indonesia relatif baik. Kemudian, dipaparkan juga bahwa penelitian Indonesia jauh lebih tinggi dari Filipina. Dari kondisi inilah, muncul di hati dan pikiran kami bahwa Indonesia itu dapat berjaya di kancah internasional dengan sumbangsih penelitian-penelitian yang dilakukan oleh pemerintah, para akademisi dan peneliti, perusahaan, dan masyarakat. Demikian hikmah yang dapat kami ambil.
Tak terasa, acara pun beralih ke sesi Country Paper. Kali ini paper yang akan dipresentasikan di podium berjudul Women’s Role in Improving the Quality of Traditional Arts Mask Products trough Finishing Technique which Impact on the Economic Value Improvement oleh Dr. Slamet Subiyantoro dari Universitas Sebelas Maret, Indonesia. Selain itu, dipresentasikan pula paper yang berjudul Culturally Relevant Science Education in the 21st Century Flat World : Insight from a Research Experience in Thailand, Japan, and Phillipines oleh Dr. Vicente C.Handa dari West Visayas State University, Filipina.
Sesi country paper pun usai, pukul 10.20 tiba saatnya tim kami akan mempresentasikan paper kami di depan peserta lainnya. Kami mendapatkan ruang presentasi di Ballroom C. Kami presentasi dengan nomor urut  dua. Selama 30 menit pun kami presentasi dan melakukan tanya jawab dengan juri dan audiens. Ternyata para peserta antusias dengan topik paper kami tentang bio-diesel dari limbah biji mahkota dewa. Mereka mengagumi kami yang masih mahasiswa S1 sudah dapat menghasilkan karya penelitian yang hebat. Setelah semua peserta presentasi, segera diumumkan juara yang mendapatkan Bronze Prize (juara harapan 1), Silver Prize (juara 3), Platinum Prize (juara 2) dan Diamond Prize (Juara 1). Alhamdulillah setelah melalui diskusi para juri, kami pun keluar sebagai juara kedua. Platinum Prize akhirnya kami dapatkan. Kami senang karena para juara lainnya adalah orang-orang yang bergelar lebih tinggi dari kami, mulai dari Master sampai dengan Ph.D. Tidak sia-sia kami berusaha dan berjuang keras untuk dapat hadir di konferensi yang bergengsi ini. Segera setelah presentasi dan mengisi perut kami yang sudah lapar, kami pun kembali ke hotel karena acara konferensi di hari kedua telah selesai.

Hari Ketiga Conference 9 Februari 2013
Sembilan Februari adalah hari terakhir kegiatan konferens kami. Tidak terasa hari di Bacolod terlewatkan begitu cepat. Seperti hari-hari sebelumnya, kami menghadiri acara konferens masih dengan semangat yang membara. Di hari ketiga ini, sesi presentasi terakhir dimulai lebih lambat yakni pukul 8.40 sampai dengan 12.00. Kemudian dilanjutkan acara makan siang, plenary session dan country paper dari Universite de Quebec a Montreal, Canada, yang dibawakan oleh Michel Plaisent. Judul paper Michel Plaisent ialah Pedagogical Use the Social Media: The Student’s Point of View.
Pukul 13.30 Dr.Genero V. Japos, Presiden IAMURE dan PAIR menyampaikan ceramah tentang masa depan penelitian di Filipina dan meningkatkan mutu peneliti melalui konferensi yang akan datang. Selain itu, disampaikan pula, seorang ilmuwan itu tidak perlu kaku karena anggapan masyarakat luas terhadap watak ilmuwan maupun peneliti adalah kaku, serius, ambisius. Seharusnya para peneliti tidak harus identik dengan sifat-sifat tersebut. Para peneliti dapat menikmati musik dan teh dengan santai, menghadiri pesta sekali-sekali tentu boleh. Karya-karya yang sudah diteliti harus diterbitkan ke jurnal-jurnal ilmiah dan diterapkan di masyarakat. Jangan sampai malah karya-karya penelitian menjadi masalah baru bagi masyarakat luas. Gaya penyampaian beliau yang menarik dan diselingi humor membuat kami dan peserta konferensi lainnya merasa enjoy ketika mendengarkan ceramah satu jam tersebut.
Sesi terakhir setelah ceramah dari Dr.Genero V. Japos adalah sesi yang ditunggu-tunggu oleh para peserta konferens. City Tour ke kota Bacolod. Pukul 15.00 kami sudah siap mengelilingi kota Bacolod dengan menggunakan Bus sekolah La Consolation College Bacolod. Perjalanan pertama kami singgah di Museum Dizon Ramos, museum yang berisi semua peninggalan keturunan pertama di Negros Occidental, termasuk rumah, barang-barang unik, dan Mass Kara. Perjalanan selanjutnya ke The Ruins. The Ruins adalah mansion atau rumah peristirahatan yang dibangun pada awal tahun 1900-an oleh Don Mario Ladema Lacson untuk mengenang kematian istrinya pertama, Maria Braga Lacson, yang kecelakaan ketika sedang hamil buah cinta mereka yang ke-11. Namun, Mansion bertemu nasib menyedihkan dalam bagian awal dari Perang Dunia II ketika USAFFE (Amerika Serikat Angkatan Bersenjata di Timur Jauh), maka gerilya pejuang di Filipina, membakar rumah untuk mencegah pasukan Jepang dari menggunakannya sebagai markas mereka.
Sekarang, bangunan the Ruins berdiri kokoh dan masih menjadi bangunan sejarah yang indah. Sehingga, banyak wisatawan domestik maupun luar negeri yang berkunjung untuk menikmati keindahan bangunan yang berdiri megah sebagai saksi sejarah sekaligus simbol cinta Ladema Lacson kepada istri dan anak-anaknya. Perjalanan tour kami akhirnya selesai sampai di sini karena jam telah menunjukkan pukul 18.00. Kami kembali ke Planta Centro Hotel dan pulang ke Hotel. Meskipun tour singkat, kami merasa senang karena sudah mengenal dan belajar tentang sejarah kota Bacolod. Kami pun berpamitan kepada panitia telah memberikan pelayanan yang terbaik selama di The City of Smiles, Bacolod Filipina. Kami akan membawa kabar baik dan menarik selama konferens international di kota tersebut ketika kami akan tiba di Indonesia tanggal 12 Februari 2013.

Penghargaan Platinum (2nd place) di tingkat Internasional Part 1

Ditulis oleh : Ahadyah Ayu Umaiya
(www.forces.lk.ipb.ac.id)

Hai, Kawan yang melihat tulisan ini! Coba luangkan sejenak waktumu untuk membaca ulasan kisah perjalanan kami selama berada di Kota Bacolod, Filipina. Bersedia? Ok, saya lanjut yaa.. Saya berharap kalian dapat termotivasi untuk berprestasi go international ketika membaca tulisan sederhana saya. Prolog dulu ya. Hmm, percaya atau tidak kawan, sebelum saya berangkat ke Filipina saya bermimpi mengunjugi sebuah kota di luar negeri. Mimpi itu jelas dan berwarna sekali, hingga saya pun dapat bercerita dengan detail bagian-bagian yang ada di mimpi saya. Ketika saya terbangun saya berkata, “Bisakah suatu saat saya ke luar negeri dengan suatu prestasi??” Dan ternyata dua bulan kemudian impian itu terwujud, Kawan. Lewat paper ke Filipina bersama rekan di FORCES juga, Kak Asep dan Iga.  Setelah melalui perjuangan yang sangat panjang, akhirnya kami terbang juga ke Manila tanggal 5 Februari 2013 pukul 00.30 WIB menggunakan Cebu Pasific. Alhamdulillah.. Kalian tahu, ini pertama kalinya saya naik pesawat. Sttt, hehehe.. jangan tertawa ya! Untungnya tidak ndeso meski baru pertama kali. Hehe. Beda jauh dengan teman-teman setim saya yang sudah pernah ke luar negeri, Kak Asep ke Malaysia dan Iga ke Amerika, Jerman, dll. Subhanallah ya.. Tetapi tak apalah, saya pun bersyukur. Ini batu loncatan pertama saya. Saya percaya pada mimpi-mimpi saya bahwa suatu saat nanti saya pun bisa expert seperti mereka.
Oh, ya kami di Kota Bacolod selama satu minggu, Kawan. Sangat banyak pengalaman-pengalaman berharga yang kami dapatkan di sana. Sungguh Pengalaman luar biasa! Hmm, namun yang saya tuliskan di sini adalah review pengalaman tiga hari selama konferens.. Sebenarnya tulisan di bawah ini ulasan untuk LPJ PT Pertamina. Hehe tidak apa-apa ya, yang terpenting adalah esensinya bukan? Simak ya, semoga kalian dapat pencerahan dan inspirasi… Amin Ya Rabb. Salam dahsyat dari kami! ^ ^9

Hari Pertama Conference 7 Februari 2013

Hari Kamis tanggal 7 Februari 2013 merupakan hari ketiga kami berada di Filipina, sekaligus hari pertama kegiatan konferensi “3rd International Conference on Multidisciplinary Research”. Acara tersebut dilaksanakan di Planta Centro Hotel and Residences sekitar 5 kilometer dari tempat penginapan kami di Check Inn Hotel yang berada tak jauh dari alun-alun kota Bacolod. Hari itu, kami berangkat dari Check Inn Hotel pukul 07.00 waktu kota Bacolod. Kami kemudian naik Jeepney, angkot khas Filipina mirip bak terbuka tetapi dengan penutup di bagian atasnya,  jurusan Ponta Tay Tay-Central Market. Perjalanan kami tempuh selama 10 menit dengan membayar uang sebesar 24 peso.
Setelah sampai di Planta Centro Hotel and Residences, kami pun segera melaksanakan regristasi tim terlebih dahulu. Sambutan hangat dari panitia konferensi pun muncul. Mereka sangat menghargai kami yang sudah datang jauh-jauh dari Bogor Indonesia untuk bersedia hadir di acara konferensi mereka. Terlebih lagi kami adalah mahasiswa yang baru tingkat dua dan tiga pergi ke Bacolod tanpa didampingi oleh supervisor (dosen) kami. Sekitar 20 menit kami pun selesai menyelesaikan regristasi. Kami mendapat urutan presentasi di hari kedua yakni tanggal 8 Februari pukul 10.20-12.00. Kemudian kami diantar oleh Dr. Carmen Menes, ketua panitia konferensi, ke Grand Ballroom untuk menghadiri acara pembukaan yang dilaksanakan pukul 09.00.
Ketika kami mulai memasuki Grand Ballroom, gaya arsitektur dan nuansa khas Spanyol menjadi ciri utama bangunan hotel ini. Kami pun tidak duduk diam saja di ruangan tersebut. Sambil dimulainya acara pembukaan, kami pun saling berkenalan dengan peserta konferensi lainnya. Memang sebagian besar peserta konferensinya adalah orang Filipina sendiri. Ada yang berasal dari Mindanau, Cebu, Manila, Ligan, Bulacan, dll. Peserta dari luar negeri ialah dari Indonesia, Korea, Jepang, Arab Saudi, Amerika, dan Afrika. Seketika saja mereka mengenali bahwa kami berasal dari Indonesia karena di hari pertama konferensi kami mengenakan baju batik dan membawa spanduk delegasi sebagai delegasi dari Indonesia. Ternyata batik sudah mendunia. Suatu kebanggaan bisa mengenakan batik di kegiatan international di luar negeri.
Tepat pukul 09.00 Opening Ceremony pun dimulai. Acara dibuka oleh pembawa acara kemudian dilanjutkan pembacaan do’a dan menyanyikan lagu kebangsaan Filipina. Sambutan-sambutan pun tidak luput menjadi rundown wajib di konferensi internasional ini. Sambutan pertama oleh Dr. Carmen Menes selaku Conference Director, beliau membuka secara sah acara 3rd International Conference on Multidisciplinary Research. Tema konferensi adalah Research and Development Education in Building a New Knowledge Economy.
Kemudian, sambutan kedua diisi oleh Sister Maria Myrna S.T. Conception, OSA selaku Presiden La Consolation College Bacolod, Perguruan tinggi penyelenggara konferens ini. Beliau mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta konferensi dan menyampaikan pentingnya kegiatan internasional untuk multidisiplin dari berbagai ilmu untuk saling bertukar pikiran, pendapat, dan penelitian tentang segala sesuatu yang dilakukan oleh kalangan peneliti dan akademisi. Setelah sambutan dari Sister Myrna, Dr. Genaro V. Japos selaku Presiden PAIR dan IAMURE menyampaikan presentasi singkat tentang Opening Remaks dan Orientation to the Philippine Association of Institutions for Research and International Association of Multidisciplinary Research. Kegiatan selanjutnya pada pukul 09.40 ialah Keynote Address yang disampaikan oleh Dr. Veneration G. Cabana dari lulusan Universitas Chicago, Amerika. Dalam presentasinya, beliau menekankan tentang pentingnya para peneliti untuk mengembangkan sayap penelitiannya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga ke berbagai belahan dunia. Para peneliti dapat bekerja sama dengan peneliti lainnya yang berasal dari negara berbeda. Mengombinasikan ilmu yang tepat. Beliau juga menyampaikan bahwa menjadi peneliti tidak identik dengan kegiatan setiap hari yang serius. Para peneliti bisa berinteraksi dengan seni, kegiatan yang santai dan menyenangkan lainnya.
Sesi sambutan dan keynote address pun selesai. Pukul 10.30 dilanjutkan sesi Country Paper. Country paper dilaksanakan tiga hari berturut-turut. Universitas yang akan mempresentasikan di hari pertama konferens ialah Hanyang University dari Korea Selatan disampaikan oleh Dr. Jun-Seok Choi. Paper yang dipresentasikan berjudul Developing The Green Certification for Neighborhood : The Case of Magok New Town in Seoul Korea. Country paper kedua dari Ateneo de Manila University, Filipina, disampaikan oleh Dr. Rosalina Palanca-Tan. Paper yang dipresentasikan berjudul Age Preferences for Life-saving Programs: Using Choise Modeling to Measure the Relative Values of Statistical Life Among Age Groups. Sementara country paper ketiga disampaikan oleh Prof. Ali Alshayea dari Qassim University, Arab Saudi. Dalam presentasinya, beliau memaparkan tentang potensial dan pengembangan terkait research ilmiah yang dilakukan oleh para akademisi dan peneliti di Kerajaan Arab Saudi.
Sekitar 1,5 jam kami menyimak paper-paper tersebut. Jam telah menunjukkan pukul 12.00 siang. Sesi makan siang pun dimulai. Kami mengambil makanan yang telah disajikan oleh para pelayan hotel di koridor depan Grand Ballroom. Karena sangat banyak peserta di acara konferens ini, maka kami perlu antri terlebih dahulu dan tidak lama kemudian kami menikmati makanan siang yang rasanya tidak jauh beda dengan makanan Indonesia. Indonesia lebih menang sedikit ke penggunaan rempah-rempahnya.
Setelah makan siang, kami pun kembali ke Check Inn Hotel untuk mengistirahatkan tubuh kami sejenak. Kami akan menghadiri kembali Welcome Dinner and Sosial pukul 19.00.
Setelah sholat maghrib, kami pun berangkat kembali ke Planta Centro Hotel. Kami sudah siap menghadiri acara welcome dinner dengan batik kebanggan Indonesia. Di sesi inilah semua peserta mengenakan pakaian khas daerah mereka masing-masing. Sangat unik. Kami terkesan dengan peserta konferens dari Filipina yang hampir semuanya menggunakan gaun Barong, Gaun barong hampir mirip dengan gaun yang dikenakan orang-orang Spanyol, namun perbedaannya ialah gaun khas Filipina berbentuk kotak trepes di bagian bahu gaun. Sesi welcome dinner and Social menyajikan tarian-tarian tradisional dan lagu-lagu Filipina yang dibawakan anak-anak muda mereka. Perpaduan budaya Melayu dan Spanyol menjadi ciri khas budaya Filipina. Kami senang bisa mengenal Filipina.
Tiga puluh menit kemudian acara dilanjutkan dengan Social Gathering. Di sesi itulah, peserta konferens dapat saling lebih jauh mengenal, bertukar cerita tentang khasanah budaya setiap negara, saling bertukar kartu nama dan cindera mata. Pukul 22.00 acara pun usai. Maka, berakhirlah hari pertama konferens internasional ini. Kami segera kembali ke hotel untuk beristirahat dan menyiapkan presentasi esok pagi dengan semangat yang membara.

Lanjut ke Part 2.......

Cari Blog Ini