Photobucket
AHLAN WASAHLAN BIKHUDURIKUM
ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUHU

Menu horizontal

Senin, 20 Juni 2011

Club Ilmiah Asrama Goes To Puspiptek


Embun di pagi hari ini, 20 Juni 2011 telah meyakinkan kami bahwa mentari akan menyambut hangat acara besar Club Ilmiah Asrama kali ini. Acara yang sudah sejak beberapa hari sebelumnya kami rapatkan, konsep, dan akhirnya tinggal di depan mata. Sungguh suatu keharusan bagi kami sebagai calon pemikir bangsa untuk mengetahui keterkinian dalam hal keunggulan keilmuan yang dimiliki Indonesia, Bangsa kita sendiri. Selain sebagai agenda kami yang terakhir, kunjungan ini juga merupakan acara yang dikonsep untuk penutupan kepengurusan kami sebagai salah satu klub di asrama.
Peserta adalah hal yang utama. Acara tersebut diikuti oleh pengurus CIA, tutor sebaya, dan umum. Total peserta pada acara tersebut adalah 44 orang ditambah tiga orang pembina dari pihak SR. Semua peserta harus sudah siap dengan berbagai keperluan pribadinya seperti SOP kuliah, almamater, payung, obat-obatan pribadi, peralatan shalat, dan air minum. Kami berkumpul di kompleks asrama putri sejak mentari belum menampakkan dirinya. Sungguh suatu keharusan yang mendidik kami untuk belajar menghargai waktu. Namun menghargai bukan sepenuhnya kunci untuk dihargai. Bis kampus yang akan mengantarkan kami ke puspiptek mendapatkan suatu kendala sehingga tetap saja terlambat beberapa menit dari penjadwalan kami.
Singkat cerita kami sudah memasuki area Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang terletak di Serpong, Banten. Di atas tanah seluas 460 hektar inilah puspiptek berdiri dengan dilengkapi 30 laboratorium. Di bawah naungan Lembaga Riset dan Teknologi Indonesia (RISTEK), badan-badan seperti Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta dibidang lingkungan ada disini. Sesuai susuan acara, kami disambut hangat oleh pihak penerima tamu puspiptek dan mendengarkan sekelumit tentang puspiptek dalam suatu ruang pertemuan di Gedung Graha Widya Bhakti. Setelah pemaparan yang sedikit telah memberi gambaran pada kami tentang puspiptek, dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan berupa buku-buku panduan tentang puspiptek. Kami tentu saja memerlukan semuanya karena tidak mustahil kami akan mengadakan magang atau praktikum lapang di pusat kebanggaan ilmu pengetahuan Indonesia ini kelak. Benak kami tak lepas dari penghargaan yang teramat tinggi pada B.J. Habibie yang telah mendirikan puspiptek ini atas saran negarawan dimasanya.
Kami sudah mengonsep acara dengan tepat. Setelah penyambutan di GWB tersebut, kami dipandu oleh seorang pemandu untuk melanjutkan pada kunjungan yang pertama yaitu Laboratorium Bioteknologi. Disana kami memasuki suatu bangunan yang berlorong-lorong. Mungkin kami lebih tepat mengatakannya sebagai lorong-lorong makam fir’aun, piramida di negara mesir. Dipandu oleh seorang petugas laboratorium, perawakan gemuk, dan sedikit berkumis, Kami berjalan kearah kanan dan disitulah dijelaskan tentang Teknologi Gen. Kami tidak boleh memasuki laboratorium tersebut karena dikahwatirkan akan terjadi kontaminasi benda asing. Berbelok 90 o kearah kiri, dan berbelok dengan sudut yang sama kearah kanan, kami bertemu dengan laboratorium Mikrobiologi. Kami dikenalkan dengan Ruang Termostatik yang berisi shaker dan tentunya banyak tersebar di setiap laboratorium yang ada. Gunanya adalah untuk fermentasi dan setiap percobaan memerlukan sekitar lima hari untuk “digoyang” di shaker tersebut. Kemudian kami diajak untuk melihat kawasan Laboratorium Bioteknologi yang areanya cukup luas sampai akhirnya kami harus berpisah. Tidak ketinggalan acara penting yang satu ini, yaitu numpang eksis di depan gedung Laboratorium Bioteknologi. Cisssss
Selanjutnya, bis yang membawa kami membanting setir ke tempat kunjungan yang kedua, yaitu LAPTIAB BPPT. Disana dikembangkan Teknologi Agroindustri, Teknologi Pertanian, Teknologi Bioindustri, dan Teknologi Farmasi. Lagi-lagi kami memasuki ruang-ruang sempit yang dipenuhi dengan mainan-mainan para ilmuwan, alat-alat yang kami yakini dominan sebagai peralatan impor, kecuali satu rangkaian uji bahan di ujung lorong yang katanya dirancang oleh Bangsa Indonesia sendiri. Dengan mendengarkan penjelasan dari seorang narator, kami menyaksikan bagaimana para laboran  menjalankan pekerjaannya. Sungguh perlu ketelatenan dan kehati-hatian. Setelah foto-foto di depan gedung LAPTIAB BPPT, kami memasuki bis dan bersiap kembali ke GWB untuk ISHOMA.
ISHOMA telah membangkitkan energi-energi kami yang sempat hilang. Kini kami benar-benar siap untuk mengunjungi tempat selanjutnya, yaitu Hutan Provinsi. Di atas lahan yang cukup luas, kami menapaki jalan selebar satu meter dengan kiri kanan berupa pohon-pohon yang dipercaya sebagai tumbuhan khas daerah-daerah di Indonesia. Meskipun sedikit tak percaya bahwa itu benar-benar tumbuhan khas daerah yang disebutkan, kami menghargai jasa pengembang Hutan Provinsi itu yang tidak lain adalah seorang ilmuwan IPB juga, katanya. Setelah melewati jembatan biru, kami beristirahat dan sekaligus mencari tempat yang enak untuk farewell  kami. Tempat itu telah kami dapatkan dan acara pun dimulai dengan ice breaking dan dilanjutkan dengan game lainnya. Acara tukar kado pun adalah pilihan yang mengasyikkan. Kami saling bertukar kado dengan cara undian sehingga masing-masing tidak mengetahui kado dari siapa yang didapatkan. Lalu ada semacam penghargaan terhadap para peserta dengan kategori pengurus ter-aktif dan peserta terbaik dari non CIA/TS sampai akhirnya kata-kata penutup dari para pembina.
Mentari sudah mulai membentuk sudut yang semakin sempit terhadap garis poros bumi. Garis yang sebenarnya ada dalam genggaman Allah, sehingga suatu saat bumi ini akan melenceng dan keluar dari garis edarnya. Disaat itu pula kami memutuskan untuk mengakhiri acara kami dan bersyukur bahwa Allah belum berkenan mengakhiri usia kami dan usia dunia ini. Kami pulang dengan kejengkelan menghadapi “sikomo” dan kembali menyusun ruh-ruh yang sedikit hilang karena kegembiraan kami, tidur.


Minggu, 19 Juni 2011

Apa Bedanya Chek Out Asrama dengan Pengusiran ?

Peringatan pertama, kedua, dan akhirnya ketiga terasa menyesakkan pandangan. Kami harus dengan terpaksa keluar dari asrama. Ya, saat ini tanggal 18 - 20 Juni 2011 adalah waktu pengusiran kami. Mungkin terlalu sadis jika dikatakan pengusiran, namun apakah bedanya antara Chek Out dengan pengusiran. Intinya sama, kami harus meninggalkan asrama tanpa meninggalkan suatu apapun. Sudah sejak pukul 07.00 pagi para BRT mendatangi tiap lorong untuk mengecek tentang kelengkapan sarana kamar. Jika pernah ada kerusakan atau hilang, maka mau tidak mau harus masuk list deposit asrama yang harus kita bayar. Oke, siapa takut !
         BRT masuk ke kamar kami, 192. Dengan senyuman khasnya beliau langsung menanyakan anggota kamar kami. Kami jawab dengan tenang bahwa anggota kamar kami ada empat orang meski yang terlihat hanya ada dua. Lalu pihak BRT menuliskan daftar kerusakan, tanpa banyak tanya. Rupanya mereka sudah benar-benar tahu bahwa kaca kamar kami pernah pecah, lampu kamar kami mati beberapa hari yang lalu, saya tidak mendapatkan gantungan kunci asrama sejak masuk, dan yang paling tidak disangka-sangka adalah deposit fasilitas umum. Memang uang deposit sarana umum ini semua mahasiswa menanggungnya. Besarnya rata-rata 20 ribuan.
       
           Suatu hal yang tak kusangka, ternyata khusus mahasiswa penerima Bidik Misi harus mengambil Surat Bebas Asrama langsung ke BPA. Namun sebelumnya kita harus transfer sejumlah uang yang menjadi tanggungan deposit kita. Dengan memperlihatkan bukti transfer, selembar kertas legal yang amat berharga itu bisa didapatkan. Kenapa dibilang berharga ? karena semua mahasiswa percaya bahwa surat itu akan menjadi syarat saat kita akan di wisuda kelak. Entah benar atau tidak yang jelas kami berusaha menjalani prosedur yang ada.
          Bagi kami  tak terlalu berat walaupun harus segera keluar dari kamar untuk dikunci, karena kami sudah memindahkan barang-barang kami beberapa hari sebelumnya. Namun teman-teman tetangga kamar kami ada juga yang kewalahan memindahkan barang-barangnya karena tidak di cicil sejak awal. Kami tinggal mengucapkan selamat tinggal kepada kamarku. Disanalah kami berjuang, belajar, mendapatkan berbagai pengalaman hidup kami yang heterogen. Kami sudah cukup puas apalagi dengan IP Asrama kami yang tidak terlalu menghawatirkan. IPP saya "A", Fian "B", dan Tian "C". Mungkin cukup adil meskipun kami menyadari bahwa kami tak sepenuhnya menaati semua peraturan program pembinaan akademik dan multi budaya. ^_^

Sabtu, 18 Juni 2011

Parewell Party Lorong 8 Asrama C2 TPB IPB













Jumat, 17 Juni 2011

Tentang Mochammad Tian Syaputra

Temanku yang satu ini adalah kelahiran Jakatra, 06 Agustus 1992. Beliau masih punya darah keturunan Tasikmalaya. Ayahnya memang berasal dari Tasikmalaya sama dengan tempat kelahiranku. Kepribadiannya cukup unik dan patut diacungkan jempol. Selama satu kamar di asrama dengannya, rasanya aku tak pernah kenal dengan gaya marahnya seperti apa. Dari wajahnya saja sudah terlihat memang dia orang yang baik. Setelah menjalani perkuliahan di IPB, beliau aktif sebagai komti kelas A.06. Selain itu, beliau juga aktif di salah satu UKM yang bernama IAAS. Dengan hobinya maen game dan update status baik di facebook maupun twitter, beliau selalu nampak tenang dan seperti tanpa masalah. Perawakan beliau tinggi namun agak sedikit kurus. Belaiu mengkonsumsi suatu produk yang berguna untuk menambah berat badannya  ( huhu ). Beliau berkulit kuning langsat dan tak nampak ada tanda -tanda dari papua (ga nyambung). Beliau menggunakan kaca mata, sama seperti saya. Namun keputusannya untuk menggunakan softlens menjadikannya nampak seperti bermata dua (padahal empat. wkwk). Banyak cerita yang tertuliskan dalam keseharian di asrama bersamanya dan temanku yang lain (akan di paparkan juga). Jujur saja kami memang termasuk salah satu komplotan yang selalu sepakat dalam hal menentang kegiatan yang diadakan SR (yang dianggap aneh). Apalagi acara yang takkan terlupakan yaitu malam sebelum ujian malah ngadain bakar-bakar bareng. Kami murka namun harus terpaksa datang karena menghargai mereka. Padahal waktu itu kami berencana untuk belajar pol-polan (sok rajin).
            Kisah cintanya tak lepas pula dari kisah yang menjadi rahasia umum. Secara jelasnya saya tidak tahu wajah gadis yang disukainya. Hhm, memang seperti pendiam tapi secara perlahan tapi pasti, dia siap menaklukan hati para gadis yang hendak disantapnya (parah ya).Oiya, beliau adalah mahasiswa IPB jurusan Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan. Dengan jalur USMI beliau masuk IPB dan sekaligus mendapatkan beasiswa Bidik Misi sampai lulus, sama seperti saya. Sekarang, setelah terjadi pengusiran dari asrama, dia memutuskan untuk satu kontrakan dengan saya. Semoga kami termasuk orang-orang yang berhasil dalam mewujudkan cita-cita kami sebagai pencari ilmu dan hakikat kebenaran.
         

Selasa, 07 Juni 2011

FAREWELL PARTY ASRAMA TPB IPB 2011

            Hampir satu tahun kami merasakan tinggal di asrama. Sebuah keharusan bagi kami mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor. Kami menyadari bahwa terdapat banyak sekali manfaat tinggal di asrama, dari mulai masalah akademik sampai masalah teman curhat. Namun kini kami harus bersiap diri untuk meninggalkan asrama yang kami sayangi itu. Meskipun bagi sebagian orang tidak setuju akan kenyamanan di asrama, namun sebagian yang lain meminta tambahan waktu untuk tinggal di asrama. Suatu hal yang mustahil karena adik-adik mahasiswa baru berikutnya akan menempatinya.
             Berbagai acara Program Pembinaan Akademik dan Multibudaya [PPAMB] telah terlaksana dengan segudang kesan yang memiliki keindahan tersendiri. Sejak kami pertama di sambut dengan kegiatan yang sangat menggembirakan sampai akhirnya sekarang kami harus melaksanakan acara perpisahan asrama. Acara ini merupakan acara PPAMB terakhir yang mengikutsertakan semua penghuni asrama. Sifat dari kegiatan ini wajib karena dengan mengikuti acara ini kita akan mendapatkan kupon pengambilan surat bebas asrama. Sedangkan surat bebas asrama ini akan menjadi pertimbangan saat kita di wisuda nanti.
            Acara ini dimulai dari pukul 08.00 pagi setelah sebelumnya kami digiring dari asrama secara berbarenagan. Asrama A1, A2, A3, A4, A5, C1, C2, C3, dan C4 memiliki corak khas yang berbeda -beda dalam hal berpakaian. Kami dari gedung C2 mengenakan pakaian batik, C1 warna putih, C3 warna merah, dan C4 warna hitam. Sedangkan untuk putrinya tidak terlalu tahu secara detail warna pakaian tiap gedungnya yang pasti bagian atas Gedung Graha Widya Wisuda  terlihat cantik dengan warna merah dan orange.
            Kami duduk dengan sedikit berdesakan memenuhi GWW. Kami, angkatan 47 IPB yang berjumlah lebih dari 3.600 orang siap menanti urutan-urutan acara pesta perpisahan yang telah ditata dengan rapi oleh panitia sehingga waktu berakhirnya terpat sampai dzuhur. Acara-acaranya memang tidak seramai ketika kami melaksanakan WELCOME PARTY setahun yang lalu. Setelah kami memasuki GWW dengan rapi, sambutan terhadap Rektor IPB begitu meriah dengan diiringi kibasan bendera besar Indonesia dan IPB serta diiringi tim paskibra asrama. Di depan panggung tidak mau kalah penamilan dari ADC (Art Dormitory Club) yang memukau. Kembang api menyalakan bagian dalam GWW yang masih padam dari lampu aslinya. Bau mesiu yang cukup menyengat membuat sebagian dari kami harus menutup hidung karenanya. Setelah Bapak Rektor Prof.  Dr. Ir Harry Suhardianto, MSc. duduk di kursi kehormatan, penampilan dari tim aerobik asrama menunjukkan taringnya setelah menggandol juara pertama dalam ajang Olimpiade Mahasiswa IPB (OMI) 2011 beberapa hari sebelumnya. Dengan gerakan yang mampu menjadikan mata kami tak mau berkedip, tim aerobik asrama semakin menambah kemeriahan kami saat itu.
             " Dari Gedung Graha Widya Wisuda, dengan bangga mempersembahkan, PAREWELL PARTY 2011", suara yang menggelegar dari balik layar. Setelah itu dua orang MC maju keatas panggung dan berbicara memandu dengan konsepan yang cukup bagus. Mereka bernama Somad dan Faizal. Setelah penyambutan rektor tersebut yang kemudian menggunting pita layar sehingga terkembang bacaan PAREWELL PARTY, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh saudara Abdul Aziz. Pembacaan ayat suci selesai dan riuh suara kami kembali memenuhi GWW. Sekarang kami harus berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu mars asrama. Meskipun kami hampir terusir dari asrama, namun sebagian dari kami masih banyak yang tidak hafal mars asrama tersebut, sangat memprhatinkan.
            Acara selanjutnya adalah sambutan-sambutan dari Kepala Badan Pengelola Asrama, Dr. Ir. Irmansyah, Wakil Direktur Tingkat Persiapan Bersama, Dr. Eko Sri Wiyono, dan Rektor IPB, Prof. Dr. Ir Harry Suhardianto, MSc. Setelah itu langsung saja penampilan dari asrama putra menghangatkan suasan kembali. Penampilan itu berjudul Tarian Belantara Eksotika. Penampilan itu membuat kami sakit perut karena harus tertawa terbahak saat penampilan tarian piring  dari minang yang aneh, tarian ballet ala papua yang mengerikan, serta tarian khas jawa barat yang patut dipertanyakan. Selanjutnya  dalam tiga layar terkembang di depan kami diputarkan video snapshot asrama. semuanya mengingatkan kami saat -saat di asrama yang takkan terlupakan. Lalu diselingi dengan game yang melibatkan lima orang serta sudah pasti mereka mendapatkan bingkisan yang menarik. Aku jadi mau, tapi malu. Hhe. Penampilan dari asrama putri pun tidak kalah menariknya. Artis -artis dari tiap asrama bernyanyi ria di depan secara bergiliran. Tiap giliran ada lima wanita yang mewakili gedungnya. Karena Astri ada lima gedung, maka kurang lebih ada 25 wanita penyanyi disana ditambah dua wanita pembaca puisi.
           Acara puncaknya adalah pemberian Awards dengan berbagai kategori, yaitu :
1. Gugus Disiplin Asrama, kepada Aditya Sahri
2. Lurang Gedung, kepada Septian
3. RT Lorong, kepada Aditya Sahri
4. Club-Club Asrama [ Klub Fotografi, Grade-C, Club Ilmiah Asrama, Art Dormitory Club, dan Cyberthron]
5. Badan Rumah Tangga Asrama Terbaik, kepada Pak Munir dan Ibu Maesaroh
6. Senior Residence Terbaik, kepada Kak Jenal dan Mbak Ria
7. Mapres Asrama, kepada Nur Hepsanti Hasanah
8. Insan Asrama Sejati, kepada Ikhsan dan Nurul Fatwa
9. Insan Asrama Terinspirasi, kepada Abdul Majid dan Andi Nur Zam Zam
           Setelah itu ada penampilan lain baik dari Astra maupun Astri yang tak kalah menarik hingga akhirnya penampilan dari pihak SR dan Muhasabah sekaligus Training Motivasi dari  Aris Setiawan. Kami tertunduk dengan kata-katanya dan terkadang mencucurkan air mata sesekali menyadari betapa berharganya seorang teman. Kita sedikit sekali melewatkan moment-moment indah bersama mereka di asrama, padahal itulah hal yang terindah bagi kami sebagai mahasiswa baru IPB. dengan penuh semangat kami keluar dengan sedikit berdesakan untuk mengambil kupon surat bebas asrama di bagian resepsionis.
            Ketika di luar GWW, RT kami, gedung C2 lorong 8 yang bernama Arisal Bagus mengajak untuk foto-foto bareng sebagai kenang-kenangan. Kami berjalan menjelajahi taman rektorat untuk berpose bersama. Canda ria pun tak henti-hentinya menghiasai kami saat itu sampai kami makan-makan bareng di Bumbu Wangi Resto.

Cari Blog Ini